Ditangkap, Ini Motif Pelaku Pembuang Bayi di Nalumsari Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 26 Maret 2024 10:26:00
Murianews, Jepara – Satreskrim Polres Jepara, Jawa Tengah, berhasil membekuk pelaku pembuang bayi di sungai Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari kurang dari 24 jam. Polisi pun mengungkap motif pelaku membuang bayi berjenis perempuan itu.
Kasatreskrim Polres Jepara, AKP Ahmad Masdar Tohari menyebutkan, penangkapan pelaku dilakukan pada pukul 20.30 WIB. Pelaku merupakan ibu bayi yang merupakan warga Desa Gemiring Lor.
Dalam video amatir yang diterima Murianews.com, terlihat seorang laki-laki digelandang anggota Satreskrim Polres Jepara. Sedangkan perempuan itu digandeng oleh seorang perempuan yang dimungkinkan bidan desa setempat.
“Yang laki-laki itu pacarnya. Sementara ini masih kami jadikan sebagai saksi,” terang Tohari saat dihubungi Murianews.com, Selasa (26/3/2024) pagi.
Saat ini, ibu bayi berinisial S tersebut masih dirawat di rumah. Karena mengalami pendarahan. Sehingga Polisi masih belum bisa menggali informasi lebih dalam.
Kendati demikian, Tohari sudah mengantongi motif awal pembuang bayi tersebut. Dijelaskan, laki-laki yang merupakan warga Kecamatan Batealit itu merupakan pacar ibu bayi. Ibu bayi sendiri berstatus sebagai buruh yang masih berusia 19 tahun.
“Bayi lahir dari hamil di luar nikah,” ungkap Tohari.
Malam hari sebelum bayi ditemukan mengambang di sungai, lanjut Tohari, saat di rumah, pelaku merasa perutnya mual, keluar air ketuban hingga pecah, lalu lahirnya jabang bayi perempuang. Saat lahir, bayi tersebut menangis.
“Setelah lahir anaknya menangis, langsung dibekap. Begitu meninggal, langsung dibuang ke sungai di belakang rumahnya,” jelas Tohari.
Diketahui, bayi tersebut berusia kurang lebih delapan bulan di kandungan dan satu hari di luar kandungan. Bayi terlahir dalam kondisi hidup.
"Bayi lahir hidup. Mampu hidup di luar kandungan tanpa perawatan," terang Tohari.
Setelah dilakukan autopsi, lanjut Tohari, didapatkan luka akibat kekerasan benda tumpul. Itu berupa memar pada wajah, bahu kiri, perut, anggota gerak atas kanan dan kedua anggota gerak bawah.
Kemudian juga ada resapan darah pada kulit kepala bagian dalam. Selain itu, didapatkan tanda mati lemas dan tanda persentuhan lama dengan air.
"Didapati juga sebab mati adalah bekap mengakibatkan mati lemas," ungkap Tohari.
Saat ini, imbuh dia, penyidik masih menunggu kondisi ibu bayi sembuh. Setelah itu, penyidik akan menggali keterangan, termasuk dugaan keterlibatan pelaku laki-laki.
Editor: Budi Santoso



