Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara — Tradisi Perang Obor di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah segera digelar, Senin (20/5/2024). Para panitia pun telah menyiapkan berbagai hal untuk penyelenggaraan tradisi itu.

Satu hal penting yang dipersiapkan yakni senjata yang digunakan untuk perang obor. Karnawi (75), warga setempat bersama dua rekannya merupakan bagian panitia yang mempersiapkan senjata itu.

Mereka tampak telaten memasang tali bambu di pelepah blarak atau daun kelapa kering untuk nantinya diberikan klaras daun pisang kering.

Bahan-bahan itu kemudian diikat menyerupai bentuk kepangan rambut yang nantinya dijadikan senjata dalam perang obor. Ratusan ikat senjata itu sudah dibuat dalam dua pekan terakhir.

Agus Santoso, Petinggi Tegalsambi menyebutkan, dalam sehari, para pekerja tersebut mampu membuat sekitar 30-50 ikat senjata untuk perang obor. Mereka merupakan warga setempat.

Dalam tradisi perang obor itu, para peserta akan saling menggebuk lawannya menggunakan obor itu. Ada 400 an senjata obor yang disiapkan.

”Terdapat kurang lebih 400 obor yang kita disiapkan. Obor tersebut nanti akan dimainkan oleh 40 orang,” kata Agus, Rabu (15/5/2024).

Ia menjelaskan, pelaksanaan tradisi obor dan sedekah bumi sendiri sudah dimulai sebelumnya sejak 15 April 2024. Saat itu agendanya yakni barikan di makam sesepuh dan leluhur Desa Tegalsambi. 

Terdapat sepuluh makam yang diziarahi yaitu Mbah Tegal, Mbah Gemblong, Syaikh Rofi'i, Mbah Sudimoro, Kiai Babatan, Mbah Surgi Manis, Mbah Tunggul Wulung, Mbah Singkil, Mbah Datuk Sulaiman, dan Mbah Towi Kromo.

Pelaksanaan tradisi perang obor tahun ini juga sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu akan ada penampilan tari perang obor. Tarian tersebut menurutnya juga baru pertama kali ditampilkan kepada masyarakat.

”Dari tahun ke tahun, pra acara sebelum perang obor ada karnaval dan bazar UMKM setiap dua tahun sekali. Kalau di tahun ini nanti akan ada pengenalan tarian perang obor,” ujarnya.

Tarian tersebut jika nanti disetujui Pj Bupati Jepara, juga akan diajarkan kepada murid-murid di setiap sekolah. Selain membuat obor, dari perangkat desa juga sedang mempersiapkan ancak atau tempat untuk menaruh sesaji.

Sesaji tersebut nantinya akan ditempatkan di sembilan titik berbeda. Dua sesaji akan ditempatkan di rumah kepala desa. Tujuh lainnya ditempatkan di Balaidesa.

Sedangkan isi dari sesaji tersebut diantaranya yaitu, pisang setangkep, kelapa muda, lendir, bumbu palawija, bubur merah dan putih, dan air di dalam kendi.

”Sesaji tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, kita sebagai generasi penerus hanya meneruskan tradisi yang sebelumnya sudah dilakukan,” katanya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler