Jelang Iduladha, Ternak di Jepara Mulai Diperiksa
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 21 Mei 2024 15:25:00
Murianews, Jepara – Mendekati hari raya kurban atau Iduladha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai menyisir ternak-ternak di masyarakat. Ternak-ternak itu diperiksa untuk memastikan sehat dan siap dikurbankan.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DKPP Jepara, Mudhofir menyebutkan, selama dua hari ini dan sepuluh hari ke depan, pihaknya melaksanakan pemeriksaan ternak-ternak di kalangan peternak dan ternak-ternak terpusat.
”Ini bagian dari persiapan dan penyiapan ternak jelang iduladha,” kata Mudhofir, Selasa (21/5/2024).
Selain memeriksa kesehatan ternak, lanjut Mudhofir, pihaknya juga melakukan vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) atau bentol-bentol pada kulit ternak. Tak hanya itu, petugas juga membagikan disinfektan secara gratis untuk membersihkan kandang ternak.
Vaksin itu sampai saat ini masih diperlukan. Sebab, hingga kini masih terdapat ternak yang terjangkit virus. Mudhofir menyebutkan, jumlah ternak yang terjangkit LSD ada satu ekor. Sedangkan yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tercatat ada 18 ekor.
Namun pihaknya memastikan seluruh ternak tersebut sudah tertangani dan tidak menular. Kendati demikian, peredaran ternak masih akan terus dipantau.
”Untuk itu masyarakat tetap harus waspada. Terutama kalau membeli dari pasar yang tidak jelas asal usulnya,” jelas Mudhofir.
Untuk menjaga peredaran ternak dari berbagai daerah yang masuk ke Jepara dan berpotensi membawa virus, Mudhofir menempatkan minimal dua petugas di setiap pasar hewan.
Mereka bertugas untuk memastikan tidak ada ternak yang menularkan virus. Penugasan ini akan dimasifkan setelah sepuluh hari ke depan.
Sementara itu, upaya pemeriksaan ternak di tingkat peternak juga untuk memastikan hewan-hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat. Diharapkan, calon pembeli bisa membeli hewan kurban langsung kepada peternak di kampung-kampung.
”Sebaiknya membeli hewan kurban di kandang langsung milik peternak. Karena mayoritas lebih aman,” ujar dia.
Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara – Mendekati hari raya kurban atau Iduladha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai menyisir ternak-ternak di masyarakat. Ternak-ternak itu diperiksa untuk memastikan sehat dan siap dikurbankan.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DKPP Jepara, Mudhofir menyebutkan, selama dua hari ini dan sepuluh hari ke depan, pihaknya melaksanakan pemeriksaan ternak-ternak di kalangan peternak dan ternak-ternak terpusat.
”Ini bagian dari persiapan dan penyiapan ternak jelang iduladha,” kata Mudhofir, Selasa (21/5/2024).
Selain memeriksa kesehatan ternak, lanjut Mudhofir, pihaknya juga melakukan vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) atau bentol-bentol pada kulit ternak. Tak hanya itu, petugas juga membagikan disinfektan secara gratis untuk membersihkan kandang ternak.
Vaksin itu sampai saat ini masih diperlukan. Sebab, hingga kini masih terdapat ternak yang terjangkit virus. Mudhofir menyebutkan, jumlah ternak yang terjangkit LSD ada satu ekor. Sedangkan yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tercatat ada 18 ekor.
Namun pihaknya memastikan seluruh ternak tersebut sudah tertangani dan tidak menular. Kendati demikian, peredaran ternak masih akan terus dipantau.
”Untuk itu masyarakat tetap harus waspada. Terutama kalau membeli dari pasar yang tidak jelas asal usulnya,” jelas Mudhofir.
Untuk menjaga peredaran ternak dari berbagai daerah yang masuk ke Jepara dan berpotensi membawa virus, Mudhofir menempatkan minimal dua petugas di setiap pasar hewan.
Mereka bertugas untuk memastikan tidak ada ternak yang menularkan virus. Penugasan ini akan dimasifkan setelah sepuluh hari ke depan.
Sementara itu, upaya pemeriksaan ternak di tingkat peternak juga untuk memastikan hewan-hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat. Diharapkan, calon pembeli bisa membeli hewan kurban langsung kepada peternak di kampung-kampung.
”Sebaiknya membeli hewan kurban di kandang langsung milik peternak. Karena mayoritas lebih aman,” ujar dia.
Editor: Supriyadi
