Pilkada Jepara, PPP Rekomendaskan Empat Nama ke DPP

Murianews, Jepara – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jepara telah menyelesaikan rapat pleno terkait Pilkada Jepara, Sabtu (15/6/2024).

Ada empat nama yang diajukan ke DPP. Tiga nama merupakan bakal calon bupati (bacabup) dan satu nama bakal calon wakil yang disodorkan kepada DPP.

Ketua Desk Pilkada DPC PPP Kabupaten Jepara, Agus Sutisna menyebutkan, sebelumnya ada 18 nama yang mendaftar dalam penjaringan di partai berlogo Ka'bah itu.

Namun, hanya empat yang sudah melengkapi berkas persyaratan administrasi berdasarkan batas waktu yang sudah ditentukan (14/6/2024).

Rata-rata, bakal calon belum melengkapi SKCK, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan visi misi. Agus memaklumi para bakal calon yang belum bisa melengkapi berkasnya.

”Ada tiga nama bacabup dan satu bacawabup yang berkasnya sudah lengkap,” sebut Agus saat ditemui Murianews.com di kantor DPC PPP Jepara.

Tiga nama bacabup yaitu Witiarso Utomo, Masykuri dan Jadug Tri Mulyo. Sedangkan bacawabup yaitu Muhammad Ibnu Hajar.

Apakah 14 nama lain dipastikan tidak dapat rekomendasi dari PPP? Agus memastikan 18 nama itu masih memiliki kesempatan yang sama. Mereka yang belum melengkapi syarat administrasi dapat melengkapinya di tingkat DPW dan DPP.

”Empat itu akan segera kami kirimkan ke DPW PPP. Sedangkan untuk yang 14, tetap kami masukkan dalam lampiran,” kata Agus.

Menurut Agus, perlengkapan syarat administrasi itu menunjukkan keseriusan para bakal calon mengikuti penjaringan di PPP. 

Meskipun 18 nama itu berpeluang sama di DPP PPP, Agus berharap rekomendasi diberikan pada yang terbaik dari empat nama yang diputuskan dalam rapat pleno tersebut.

Agus menambahkan, setelah berkas sampai ke DPW, maka akan dilakukan fit and proper test kepada para bakal calon. Setelah itu akan berlanjut di tingkat DPP.

”Di tingkat DPP, bisa finalisasi (fit and proper test) atau langsung rekomendasi. Soal kapan rekomendasi akan turun, kita masih menunggu keputusan DPP,” pungkas Agus.

Editor: Zulkifli Fahmi