Banyak Aduan, Polisi Bidik Wilayah Kos-kosan Bebas di Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 4 Juli 2024 11:24:00
Murianews, Jepara – Sejumlah area kos-kosan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, ditengarai menjadi tempat mesum. Terkait hal itu, Polres Jepara pun tengah melakukan pembidikan.
Ketua Tim Siraju sekaligus Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jepara, Ipda Cahyo Fajarisma menyatakan, sudah memetakan beberapa kecamatan yang terdapat kos-kosan mesum atau bebas.
“Soal kos-kosan bebas memang sudah banyak aduan yang masuk ke kami. Kami juga sudah memetakan wilayah-wilayahnya,” kata Ipda Cahyo kepada Murianews.com, Kamis (4/7/2024).
Dari berbagai aduan masyarakat yang masuk, Ipda Cahyo menyebut, saat ini ada dua kecamatan yang paling banyak terdapat kos-kosan bebas. Yaitu Kecamatan Pecangaan, tepatnya di sekitar kawasan pabrik, serta Kecamatan Jepara.
Ipda Cahyo menyatakan, sudah beberapa kali melakukan penggerebekan kos-kosan bebas di dua kecamatan tersebut. Hasilnya sesuai aduan. Didapati pasangan tak resmi mesum di kos-kosan. Baik kos-kosan bersistem per jam atau lainnya.
“Ternyata benar. Sesuai pantauan kami dan aduan. Buktinya beberapa kali kami lakukan operasi, kami temukan pasangan tak sah sedang mesum di dalam kamar kos-kosan,” ungkpa Ipda Cahyo.
Selain di dua kecamatan tersebut, Ipda Cahyo juga beberapa kali mendengar informasi dan aduan adanya kos-kosan bebas di kawasan pabrik lainnya. Seperti di Kecamatan Mayong, Batealit dan Nalumsari. Namun sejauh ini pihaknya belum melakukan operasi di sana.
”Belum. Nanti ada waktunya pasti kami bergerak ke sana,” tegas Cahyo.
Pihaknya mengungkapkan, modus yang kerap digunakan para pelaku yakni melakukan open booking online (Open BO), perzinahan dan perselingkuhan. Dari beberapa kali operasi yang dilakukan oleh Siraju, petugas mengamankan sejumlah pasangan tak sah yang masih berusia muda. Sejauh ini, pasangan-pasangan yang tertangkap basah oleh Polisi itu hanya diberi pembinaan.
“Kami imbau agar pemilik kos-kosan bisa tertib. Kalau tidak, kami pastikan akan operasi,” tandas Cahyo.
Editor: Dani Agus



