Ngaku Dibegal, Pemuda Jepara Pakai Uang Kas untuk Judi Slot
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 14 Agustus 2024 15:17:00
Murianews, Jepara – AS, pemuda asal Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menghebohkan jagat maya. Pasalnya dia tiba-tiba mengaku jadi korban begal.
Setelah diselidiki, ternyata pembegalan hanya akal-akalan untuk menutupi penggunaan uang lantaran habis untuk main judi slot.
Kasus itu berawal saat AS memberi kabar bahwa dirinya jadi korban begal di jalan baru arah PLTU Tanjung Jati, tepatnya di Desa Balong, Kecamatan Kembang, pada Senin (12/8/2024) pukul 20.00 WIB. Uang Rp 10 juta yang merupakan kas organisasi pemuda setempat itu raib digondol begal.
Dalam foto yang diterima Murianews.com, kepalanya terlihat berdarah. Cipratan darah bahkan menempel pada celananya. Kabar tersebut kemudian membuat geger masyarakat dan jagat maya.
Setelah ditelusuri, rupanya AS berbohong. Dia pun mengakui bahwa pembegalan yang dia alami adalah alibinya karena telah menggunakan uang tersebut untuk kepentingannya.
”Saya menyatakan bahwa atas kejadian pembegalan yang saya alami pada Senin (12/8/2024) pukul 20.00 WIB di jalan baru PLTU Balong adalah tidak benar atau bohong,” kata AS dalam video klarifikasi yang diterima Murianews.com, Rabu (14/8/2024).
AS mengaku telah merekayasa peristiwa pembegalan tersebut. Dia beralasan, telah menggunakan kas organisasi pemuda sebesar Rp 10 juta untuk bermain judi online slot.
”Saya merekayasa kejadian tersebut karena telah meminjam uang kas pemuda Dukuh Bayuran, Desa Tubanan Jepara untuk bermain judi online. Untuk slot sebesar Rp 10 juta,” jelasnya.
AS mengaku bertanggungjawab atas tindakan tersebut. Untuk mengganti uang tersebut, AS telah menjual dua handphone miliknya seharga Rp 8 juta.
”Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Demikian permintaan maaf ini saya buat tanpa ada tekanan dari pihak manapun,” ucap Agus.
Terpisah, Kapolsek Kembang, AKP Slamet Raharjo menyatakan bahwa perkara tersebut sudah selesai. Pihaknya juga memastikan bahwa kabar adanya pembegalan yang dialami AS adalah hoaks.
”Sudah selesai. Itu hoaks,” tegas Slamet.
Editor: Supriyadi
