Wiwit-Hajar Siapkan Program Bupati Ngantor di Desa, Ini Tujuannya

Murianews, Jepara – Dalam debat kedua, pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jepara nomor urut 2, Witiarso Utomo – Muhammad Ibnu Hajar (Wiwit-Hajar) menyampaikan program keswadayaan berbasis kolaborasi. Salah satunya yaitu dengan program ngantor di desa.

Pada proram bupati ngantor di desa, Wiwit berencana akan ngantor di kantor pemerintah desa di seluruh wilayah Kota Ukir. Program ini akan berjalan setiap sepekan sekali.

”Untuk kemandirian dan keswadayaan ekonomi, kita punya program bupati ngantor di desa. Kita akan berkeliling ke 16 kecamatan dalam setiap minggu. Ngantornya di kantor pemerintah desa,” kata Wiwit.

Melalui program tersebut, lanjut Wiwit, dirinya akan menyerap aspirasi dan membangun sentra-sentra usaha atau ekonomi.

Sentra-sentra ekonomi itu akan dibuat di setiap kecamatan berdasarkan kearifan lokal setempat. Hal ini disesuaikan dengan regulasi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang ada.

Tak berhenti di sana, Wiwit juga berencana mengintegrasikan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berdasarkan kewilayahan.

Seperti Kecamatan Tahunan untuk ekonomi kreatif, Kecamatan Karimunjawa sebagai pusat pariwisata serta industri keberlanjutan di Kecamatan Mayong.

”Sehingga kita langsung bertemu dengan masyarakat. Untuk membangun kemandirian, baik ditingkat desa maupun kecamatan. Untuk ikut berpartisipasi, bergotong royong untuk membangun Jepara yang lebih maju, lebih baik dan lebih sejahtera,” ujar Wiwit.

Wiwit juga akan menggandeng seluruh elemen masyarakat. Seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan elemen lainnya untuk bersinergi dan berkolaborasi.

Program bupati ngantor di desa tak hanya bertujuan menguatkan kemandirian ekonomi. Melainkan juga untuk memajukan budaya yang ada di wilayah setempat.

”Maka dengan semangat bersama, saya yakin, kemandirian dan keswadayaan masyarakat akan terbentuk,” pungkas dia.

Editor: Supriyadi