Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Para eksportir furnitur di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) sedang dihantam badai tarif impor 32 persen yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Indonesia.

Akibat tarif tersebut, para eksportir mengakui sulit untuk meninggalkan pasarnya di AS.

Salah satu eksportir furnitur Jepara, Maskur Zaenuri menilai, opsi menggeser pasar dari AS ke negara lain tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Sebab berdasarkan data statistik yang ada, 54 persen pasar furnitur berada di AS.

”Untuk mencapai itu (54 persen), kita mencari di luar Amerika, butuh waktu. Tidak bisa langsung setahun dua tahun kita langsung bisa cari pengganti, kayaknya juga tidak semudah itu,” ungkap Sekretaris Jenderal DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) itu, Sabtu (12/7/2025).

Dua negara pesaing yang paling berat bagi Indonesia di sektor industri furnitur adalah Vietnam dan Malaysia. Sebab dua negara itu di-back up oleh Cina.

Di sisi lain, Trump menerapkan tarif impor kepada dua negara itu lebih rendah dari Indonesia. Yaitu 20 persen untuk Vietnam dan 25 persen untuk Malaysia.

”Kalau kita (Indonesia) 32 persen dan lainnya di bawah itu, tentunya berat untuk kita fight (bersaing),” ujar Maskur.

Meskipun sebenarnya, lanjut Maskur, furnitur Indonesia, khususnya Jepara, memiliki keunggulan lebih dibanding dua negara itu.

Seperti Vietnam yang furniturnya berbasis pada particel board atau serpihan kayu. Sedangkan Indonesia berbasis pada kayu solid.

Meterial Kayu...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler