Putra ke empat pasangan Muhamad Rofi’i dan Hartini yang tinggal di RT 11 RW 03 Desa Kriyan itu kini mengidap penyakit kanker kelenjar getah bening. Penyakit kanker itu membuatnya agak susah berjalan, daya pengelihatan dan pendengarannya berkurang, sehingga aktivitasnya di sekolah terbatas.
“Dia sakit sejak kelas 3 SD. Sekarang kelas 6 SD. Sudah tiga tahun. Dulu hanya muncul benjolan. Ternyata (kanker) kelenjar getah bening,” kata Subkoordinator Rehabilitasi Sosial pada Dinsospermasdes Jepara, Iman Bagus Sesulih, Rabu (6/8/2025).
Selama mengidap penyakit kanker itu, Nanda sudah pernah menjalani dua kali operasi di RSUP Kariadi, Semarang. Kini dia rutin menjalani kontrol yang sudah diprogramkan oleh pihak dokter yang menangani. Adapun biaya pengobatan tersebut ditanggung oleh program Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID).
Imam mengungkapkan, Nanda hidup dalam keluarga miskin. Ayahnya bekerja serabutan. Ibunya menjadi buruh jahit. Kini keluarga Nanda mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa.
Sebelumnya, keluarga itu menjadi Kelurga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Program Keluarga Harapan (PKH). Namun pada 2023 lalu, namanya hilang dari penerima bantuan tersebut. Sebab salah satu anggota keluarganya terdeteksi sebagai pekerja penerima upah.
“Saat ini sudah pecah KK (Kartu Keluarga). Sehingga kami usulkan kembali untuk menjadi KPM BPNT,” ujar Imam.
Murianews, Jepara – Nasib tak beruntung dialami oleh Nanda Cahya Saputra, bocah kelas enam SDN 3 Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). Betapa tidak, dalam hidup serba terbatas, selama tiga tahun terakhir dia harus bergulat melawan penyakit kanker.
Putra ke empat pasangan Muhamad Rofi’i dan Hartini yang tinggal di RT 11 RW 03 Desa Kriyan itu kini mengidap penyakit kanker kelenjar getah bening. Penyakit kanker itu membuatnya agak susah berjalan, daya pengelihatan dan pendengarannya berkurang, sehingga aktivitasnya di sekolah terbatas.
“Dia sakit sejak kelas 3 SD. Sekarang kelas 6 SD. Sudah tiga tahun. Dulu hanya muncul benjolan. Ternyata (kanker) kelenjar getah bening,” kata Subkoordinator Rehabilitasi Sosial pada Dinsospermasdes Jepara, Iman Bagus Sesulih, Rabu (6/8/2025).
Selama mengidap penyakit kanker itu, Nanda sudah pernah menjalani dua kali operasi di RSUP Kariadi, Semarang. Kini dia rutin menjalani kontrol yang sudah diprogramkan oleh pihak dokter yang menangani. Adapun biaya pengobatan tersebut ditanggung oleh program Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID).
Imam mengungkapkan, Nanda hidup dalam keluarga miskin. Ayahnya bekerja serabutan. Ibunya menjadi buruh jahit. Kini keluarga Nanda mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa.
Sebelumnya, keluarga itu menjadi Kelurga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Program Keluarga Harapan (PKH). Namun pada 2023 lalu, namanya hilang dari penerima bantuan tersebut. Sebab salah satu anggota keluarganya terdeteksi sebagai pekerja penerima upah.
“Saat ini sudah pecah KK (Kartu Keluarga). Sehingga kami usulkan kembali untuk menjadi KPM BPNT,” ujar Imam.
Dialihkan...
Kemarin, Selasa (5/8/2025), bersama pihak Kementerian Sosial RI, Imam melakukan assessment ke rumah Nanda. Hasilnya, Nanda diarahkan ditangani Sentra Margo Laras, Kabupaten Pati agar layanan kesehatan maupun hak-hak lainnya bisa terpenuhi dengan maksimal.
Pemerintah juga memberikan bantuan logistic, kursi roda dan tali asih dari Baznas. Bocah yang menderita penyakit kanker kalenjar getah bening ini diharapkan bisa sedikit terbantu dan tetap bersemangat menjalani kehidupannya.
“Kita juga apresiasi kepada berbagai elemen yang punya empati dan kepedulian dengan kondisi Nanda. Kalau ditotal ada jutaan rupiah hasil donasi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Rofi'i menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Jepara khususnya Bupati Jepara, Witiarso Utomo karena langsung gerak cepat merespon laporan warga. Dia sangat berharap bantuan yang diberikan pemerintah maupun elemen masyarakat membuat Nanda semangat dan terus berjuang melawan kanker yang diidapnya.
“Terimakasih kepada jajaran Pemkab Jepara khususnya Mas Wiwit. Semoga Nanda mendapatkan perawatan terbaik dan bisa sembuh total,” ujar Rofi'I berharap dengan doa untuk malaikat kecilnya.
Editor: Budi Santoso