Diketahui, gaji pokok anggota DPR RI angkanya sebesar Rp4,2 juta per bulan. Lalu ditambah tunjangan dan fasilitas lainnya sekitar Rp54 juta per bulan. Namun setelah penyesuaian, anggota DPR diperkirakan menerima Rp69-70 juta per bulan, ditambah tunjangan rumah Rp50 juta.
DPR Ultraman ini mengaku bahwa selama menjadi anggota parlemen, gaji dan tunjangan yang diterimanya dibagikan seluruhnya kepada masyarakat. Terutama untuk kegiatan sosial seperti bagi-bagi beras, mentraktir makan warga atau bagi-bagi uang kepada warga.
“Tunjangan (dan gaji), semuanya, saya selalu bagikan ke rakyat,” kata Jamaluddin.
Mengapa kurang? Jamaluddin si DPR Ultraman menjelaskan, pengeluaran untuk bagi-bagi rejeki kepada masyarakat itu melebihi gaji dan tunjangan yang dia dapat dari negara.
“Untuk kegiatan (bagi-bagi kepada warga) masih kurang lho, duit segitu masing kurang,” ungkap Jamaluddin.
Murianews, Jepara – Kenaikan tunjangan bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang mencapai Rp 100 juta lebih per bulan menuai polemik. Namun bagi Jamaluddin Malik atau yang lebih dikenal sebagai DPR Ultraman, angka itu dianggap masih kurang.
Diketahui, gaji pokok anggota DPR RI angkanya sebesar Rp4,2 juta per bulan. Lalu ditambah tunjangan dan fasilitas lainnya sekitar Rp54 juta per bulan. Namun setelah penyesuaian, anggota DPR diperkirakan menerima Rp69-70 juta per bulan, ditambah tunjangan rumah Rp50 juta.
Sebelum ada perubahan ini, Jamaluddin si DPR Ultraman mengaku mendapatkan gaji dan tunjangan dengan total kurang lebih Rp 104 juta per bulan. Jumlah itu menurutnya masih terlalu sedikit dan kurang untuk kebutuhan sebagai anggota DPR RI dan politisi.
“Duit segitu kurang,” sebut politisi Partai Golkar asal Kabupaten Jepara itu kepada Murianews.com, Jumat (22/8/2025).
DPR Ultraman ini mengaku bahwa selama menjadi anggota parlemen, gaji dan tunjangan yang diterimanya dibagikan seluruhnya kepada masyarakat. Terutama untuk kegiatan sosial seperti bagi-bagi beras, mentraktir makan warga atau bagi-bagi uang kepada warga.
“Tunjangan (dan gaji), semuanya, saya selalu bagikan ke rakyat,” kata Jamaluddin.
Mengapa kurang? Jamaluddin si DPR Ultraman menjelaskan, pengeluaran untuk bagi-bagi rejeki kepada masyarakat itu melebihi gaji dan tunjangan yang dia dapat dari negara.
“Untuk kegiatan (bagi-bagi kepada warga) masih kurang lho, duit segitu masing kurang,” ungkap Jamaluddin.
Proposal Bantuan...
Bahkan, seringkali ada orang yang menemuinya dengan membawa proposal permohonan bantuan. Terutama ketika momen Agustusan seperti saat ini. Pihaknya juga mengaku sering membantu pembangunan tempat ibadah yang tidak dipublikasikannya di media sosial.
“Seperti proposal untuk kegiatan 17 Agustus, banyak sekali. Pengeluaran saya ratusan juta. Itu saya beri dari gaji dan tunjangan yang saya terima. Malah kalau proposal itu, kebanyakan dari uang pribadi saya sebelum menjadi DPR,” ucap DPR Ultraman ini.
Untuk menutupi kekurangan itu dan memenuhi kebutuhan pribadinya, Jamaluddin mengaku punya beberapa lini bisnis. Misalnya bisnis tempat billiard yang keuntungannya berkisar antara Rp 30-40 juta per bulan. Keuntungan itu 100 persen disalurkan untuk menunjang kegiatan sosial.
Selain itu, Jamaluddin juga mengaku masih memiliki simpanan sebelum dia menjabat sebagai anggota DPR RI. Selama 2014-2024, dirinya bekerja di PT Prudential Life Ansurance. Jabatan terakhirnya adalah Finansial Planner.
“Saya juga punya tambang resmi berizin, yang harus saya jual saat saya jadi DPR,” kata dia.
Dengan simpanan itu, Jamaluddin si Ultraman menganggap kebutuhan hidupnya saat ini sudah tercukupi. Meskipun tak mengambil gaji dan tunjangan sebagai Anggota DPR RI untuk kebutuhan pribadinya sendiri.
Editor: Budi Santoso