Dia mengklaim, setelah dilakukan pendataan, keluarga dari 75 anak itu berminat menyekolahkan anaknya di sekolah rakyat.
”Saat ini sedang berproses pembuatan SK (surat keputusan)-nya,” kata Edy, Rabu (27/8/2025).
Edy juga menyebut, calon siswa itu paling kecil berusia 6 tahun. Sedangkan paling besar berusia 10 tahun. Mereka akan dibagi menjadi tiga rombongan belajar (rombel) sesuai tingkatan kelas masing-masing. Satu rombel berisi 25 siswa.
Sebelumnya, kata Edy, terdapat anak tidak sekolah (ATS) yang masuk dalam pendataan. Namun karena usianya sudah melebihi aturan sekolah dasar, akhirnya tak bisa lolos.
Selain itu, dalam penentuan siswa, Edy menyampaikan bahwa itu berdasarkan pada kelompok desil. Yaitu keluarga yang masuk dalam desil 1-4.
Rinciannya, desil 1 untuk kategori rumah tangga sangat miskin, desil 2 untuk kategori rumah tangga miskin, desil 3 untuk kategori rumah tangga hampir miskin, serta desil 4 untuk kategori rumah tangga menengah bawah.
Murianews, Jepara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah (Jateng) masih menyiapkan operasional sekolah rakyat. Saat ini, sudah ada 75 calon siswa dari keluarga miskin yang akan sekolah di sana.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Jepara, Edy Marwoto menyebut, 75 calon siswa itu saat ini masih sekolah di sekolah reguler.
Dia mengklaim, setelah dilakukan pendataan, keluarga dari 75 anak itu berminat menyekolahkan anaknya di sekolah rakyat.
”Saat ini sedang berproses pembuatan SK (surat keputusan)-nya,” kata Edy, Rabu (27/8/2025).
Edy juga menyebut, calon siswa itu paling kecil berusia 6 tahun. Sedangkan paling besar berusia 10 tahun. Mereka akan dibagi menjadi tiga rombongan belajar (rombel) sesuai tingkatan kelas masing-masing. Satu rombel berisi 25 siswa.
Sebelumnya, kata Edy, terdapat anak tidak sekolah (ATS) yang masuk dalam pendataan. Namun karena usianya sudah melebihi aturan sekolah dasar, akhirnya tak bisa lolos.
Selain itu, dalam penentuan siswa, Edy menyampaikan bahwa itu berdasarkan pada kelompok desil. Yaitu keluarga yang masuk dalam desil 1-4.
Rinciannya, desil 1 untuk kategori rumah tangga sangat miskin, desil 2 untuk kategori rumah tangga miskin, desil 3 untuk kategori rumah tangga hampir miskin, serta desil 4 untuk kategori rumah tangga menengah bawah.
Molor dari Rencana...
Diketahui, operasional sekolah rakyat di Jepara molor dari rencana. Dari yang semula mulai aktif per akhir Agustus 2025, kini Edy bilang bahwa harapannya mulai aktif pada September 2025 mendatang. Dia tak memberikan alasan pasti.
”Sebenarnya kita ingin cepat. Tapi kita menyesuaikan dari pemerintah pusat. Harapannya nanti bisa aktif September. Satu grup dengan SR (sekolah rakyat) 1 C bersamaan dengan 19 kabupaten/kota lainnya di nasional,” jelas Edy.
Di sisi lain, lanjut Edy, sarana prasarana (Sarpras) di Balai Latihan Kerja (BLK) Pecangaan yang akan dijadikan sebagai sekolah rakyat sekaligus asrama siswa, kini belum sempurna. Masih banyak mebeler yang belum datang.
”Secara bangunan kita sudah siap. Tinggal mebeler saja,” ujar Edy.
Meskipun begitu, Edy menyebut saat ini sudah ada guru yang terpilih menjadi kepala sekolah. Sudah ada pula tiga guru yang siap mengajar. Meskipun sebenarnya jumlah guru masih kurang.
”Nanti tetap ada tambahan guru dan wali asuh. Saat ini masih berproses,” pungkas Edy.
Editor: Supriyadi