Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara (DPUPR Jepara), Dimas Hanantiyo mengakui, warga sudah lama mengeluh dengan kondisi jembatan Banyuputih-Pendosawalan itu. Di sisi lain, jembatan itu merupakan akses utama bagi warga untuk beraktivitas.
Mulai para pekerja pabrik, warga biasa hingga anak sekolah, setiap hari melewati jembatan ini. Sehingga kondisinya yang terbatas membuat mobilitas mereka terganggu.
“Tahun ini kita perbaiki, dibongkar total. Dari masyarakat ada laporan bahwa jembatannya mulai rusak, volume jembatan juga tidak memenuhi untuk kendaraan yang lewat,” katanya Jumat (26/9/2025).
Pihaknya menyampaikan, proyek rehabilitasi jembatan Banyuputih-Pendosawalan yang termasuk salah satu proyek strategis di Kabupaten Jepara itu, akan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jepara (APBD Jepara) dengan nilai sekitar Rp3,5 miliar.
Murianews, Jepara – Jembatan yang menjadi penghubung Desa Banyuputih-Pendosawalan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) diperlebar. Proyek ini menelan anggaran Rp 3,5 miliar.
Sebelumnya, warga kerap mengeluh soal kondisi jembatan itu. Selain kontruksinya sudah tua, lebar jembatan juga kurang dari tiga meter. Selama ini, warga harus mengantre untuk melintas agar tak berseberangan di tengah jembatan.
Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara (DPUPR Jepara), Dimas Hanantiyo mengakui, warga sudah lama mengeluh dengan kondisi jembatan Banyuputih-Pendosawalan itu. Di sisi lain, jembatan itu merupakan akses utama bagi warga untuk beraktivitas.
Mulai para pekerja pabrik, warga biasa hingga anak sekolah, setiap hari melewati jembatan ini. Sehingga kondisinya yang terbatas membuat mobilitas mereka terganggu.
“Tahun ini kita perbaiki, dibongkar total. Dari masyarakat ada laporan bahwa jembatannya mulai rusak, volume jembatan juga tidak memenuhi untuk kendaraan yang lewat,” katanya Jumat (26/9/2025).
Pihaknya menyampaikan, proyek rehabilitasi jembatan Banyuputih-Pendosawalan yang termasuk salah satu proyek strategis di Kabupaten Jepara itu, akan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jepara (APBD Jepara) dengan nilai sekitar Rp3,5 miliar.
Progres sesuai target...
Dimas menyebutkan, jembatan Banyuputih-Pendosawalan itu akan dibangun sepanjang 31,8 meter dan lebar 5,5 meter. Lantai jembatan yang dulunya menggunakan plat besi nantinya akan dibangun dengan material beton.
“Selama ini yang bisa lewat cuma motor, mobil tidak bisa dan sudah ada portalnya. Nanti kendaraan roda empat bisa melintas dengan tonase standar jalan kabupaten,” jelasnya.
Sampai saat ini, progress proyek pelebaran Jembatan Banyuputih-Pendosawalan yang dimulai sejak 18 Juli 2025 lalu itu, baru mencapai 25,17 persen. Tapi capaian itu sudah melampaui target 11,64 persen yang ditetapkan. Rencananya, proyek jembatan itu dilaksanakan selama 155 hari kerja atau hingga tanggal 19 Desember 2025.
“Target kita selesai di akhir tahun, untuk progresnya saat ini sudah sekitar 25 persen dari target kita 11 persen, lebih cepat dari yang kita jadwalkan,” sebutnya.
Editor: Budi Santoso