Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus menjadi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) sejak tahun 2023. Beberapa program seperti penanggulangan stunting dan ketahanan pangan telah dilakukan.

Kepala Desa Jati Kulon Heri Supriyanto menerangkan, pihaknya telah membentuk kader Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di setiap Rukun Tetangga (RT) untuk penanggulangan stunting. Kini sudah ada 29 kader PLKB di Desa Jati Kulon.

’’Sebelumnya kami hanya bisa mendeteksi anak yang ikut posyandu. Namun, sekarang sudah bisa merata ke semua warga. Pada tahun ini terdapat 15 anak yang terindikasi stunting,’’ katanya kepada Murianews.com, Rabu (26/6/2024).

Selain pendeteksian, hadirnya PLKB membantu dalam segi Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Terdapat tambahan bantuan anggaran yang diberikan untuk Kampung KB Jati Kulon.

Pada awal penemuan, anak yang dinilai terkena stunting diberi makan tambahan setiap hari selama enam bulan. Namun, pemberian PMT perlahan berkurang seiring dengan perkembangan anak yang baik.

Kemudian, di sektor ketahanan pangan, programnya sudah berjalan lima. Terdiri dari pembudidayaan anggur, ikan lele, kambing perah, pembuatan greenhouse dan kios.

’’Kami mencanangkan desa kami sebagai kampung anggur. Namun, masih belum maksimal,’’ terangnya.

Yang budidaya ikan lele, kini sudah ada 20 kolam kecil di Desa Jati Kulon. Hasil panennya bahkan mencapai 5 kuintal dan dibagikan untuk program PMT.

’’Setiap anak mendapat satu kilogram lele,’’ jelasnya.

Kemudian, program kambing perah masih belum maksimal. Dari 13 ekor kambing perah, semala ini setiap ekornya baru mendapat setengah liter susu per hari. Padahal, seharusnya bisa mendapat satu liter per hari.

Untuk program greenhouse, dimanfaatkan sebagai media tanam sayur mayur oleh ibu-ibu PKK. Lewat program itu juga, pihaknya juga membuat kios untuk berjualan warga sehingga bisa memutarkan semua hasil produksi yang telah dibangun di atas.

Dalam upaya memberikan kenyamanan dan kebersihan pihaknya sudah mencoba mengelola sampah melalui BUMDesa. Karya tersebut sudah dipasarkan melalui online maupun offline.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler