Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Harga Eceran Tertinggi (HET) minyakita rencananya akan dinaikkan oleh Pemerintah Pusat. Hari ini, selisih harga pasaran dengan HET di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tepantau lumayan tinggi.

Pada saat ini HET minyakita Rp 14.000 per liter. Sedangkan harga jual di pasaran sudah mencapai kisaran Rp 16.000 per liter.

Kepala Bidang Fasilitas Perdagangan, Dinas Pedagangan (Disdag) Kabupaten Kudus Minan Mochamad menyatakan, hal tersebut dipengaruhi oleh stok barang yang tidak banyak. Ia mengungkapkan, saat ini distribusi minyakita di Kudus agak menurun.

”Kalau barangnya banyak, paling selisihnya sedikit, Tapi memang selama ini di pasaran penjualan sudah lebih tinggi dari HET,” katanya kepada Murianews.com, Senin (8/7/2024).

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan merencanakan penyesuaian harga dengan menaikkan HET. Sebelumnya Rp 14.000 per liter akan dinaikkan menjadi Rp 15.700 per liter.

Minan menyatakan, penentuan harga di Kudus tentu selaras dengan pemerintah pusat. Artinya HET itu akan berlaku di seluruh Indonesia sesuai dengan peraturan menteri yang telah ditetapkan.

Hal tersebut dirasa akan mempengaruhi harga jual di pasaran. Ia memastikan harga di pasaran ikut melonjak.

”Saat ini kami hanya bisa memantau persediaan stoknya saja. Nanti tetap akan ada upaya antisipasi agar di pasaran tidak melonjak terlalu tinggi,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, prioritas distribusi minyakita bukanlah pasar. Namun, kebanyakan minyakita disalurkan langsung ke toko-toko.

Di sisi lain, harga minyakita di Kudus setara dengan harga minyak curah. Saat ini harga minyak curah sebesar Rp 15.500 hingga Rp 16.000 per liter.

Sementara minyak kemasan lain harga per liter di kisaran Rp 18.000 hingga Rp 18.500. Artinya apabila minyakita naik maka harganya mendekati minyak kemasan lain.

”Semoga nanti pasokan minyakita ke Kudus jumlahnya banyak jadi tidak terjadi selisih terlalu lebar dari HET dengan harga jual di pasaran,” jelasnya.

Editor: Dani Agus

Komentar