Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap desa cerdas di Kabupaten Kudus, Selasa (23/7/2024).

Lilik Ngesti Widyasuryani, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) mengungkapkan, monev dimulai dengan diskusi di kantor Dinas PMD bersama dengan duta digital. Setelah itu, dari Kemendes akan melakukan kunjungan ke Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus untuk meninjau langsung.

”Kalau hasil monev baik, maka bisa berkelanjutan. Tentunya program lanjutannya menyesuaikan dengan daerah masing-masing,” katanya kepada Murianews.com, Selasa (23/7/2024).

Ia mengungkapkan, saat ini Kabupaten Kudus memiliki 45 desa cerdas. Tahun 2024 tidak ada penambahan jumlah desa cerdas.

Ia menyebut pada tahun ini hanya difokuskan untuk pengembangan dari desa yang sudah terdaftar. Namun, ia menegaskan bahwa setiap desa harus menjadi desa cerdas.

Meskipun tidak terdaftar sebagai desa cerdas tapi bisa menggunakan dana desa untuk kebutuhan pengembangan desa cerdas. Hal itu sudah sesuai dengan ketentuan baru dari Kemendes PDTT.

”Adanya desa cerdas membuat masyarakat tidak tertinggal dalam hal pemanfaatan teknologi. Pemerintahan yang  memiliki kinerja baik adalah mereka yang mampu menyerap penggunaan teknologi, karena ini sudah kebutuhan,” ungkapnya.

Ia menyebut di Kabupaten Kudus memiliki sembilan duta digital. Di mana setiap duta digital mengkoordinir lima kader digital desa.

Setiap desa cerdas terdapat satu orang kader. Mereka yang bertugas membantu dalam mengembangkan desanya menjadi desa cerdas.

Ia berharap program tersebut bisa berkelanjutan dan berkesinambungan. Setelah dilakukan monev ada program pendukung yang bisa membuat desa cerdas terus berkembang.

Sementara itu, Anton Dwi Fitriyanto, Tenaga Ahli Digital Security, menyatakan progres dari duta digital di Kudus sudah sangat baik. Ia menyatakan desa-desa di Kudus sudah cukup maju dalam penggunaan teknologi.

”Enam pilar desa cerdas sudah dijalankan dengan baik oleh Pemerintah Kudus. Hal itu mempengaruhi peningkatan di ranah desa,” ungkapnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler