Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Keresahan terhadap perkembangan sastra di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendorong para pegiat budaya di Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW), Kecamatan Dawe, untuk menggelar pertemuan sastrawan.

Acara bertajuk ”Bincang Skena Sastra” ini bertujuan membahas minimnya pengarsipan dan kritik sastra di Kudus.

Koordinator Kampung Budaya Piji Wetan, Muchammad Zaini, yang akrab disapa Jessy Segitiga mengungkapkan, pengarsipan serta kritik sastra di Kudus masih sangat terbatas.

”Membangun Kudus tanpa teks dan pengarsipan adalah hal yang sia-sia. Meski banyak pertunjukan diadakan, diskusi serta kritiknya masih sangat minim,” jelas Jessy kepada Murianews.com pada Selasa (29/10/2024).

Jessy menyebut, salah satu solusi untuk menyuarakan keresahan sastra adalah melalui media alternatif, seperti zine.

Ia menekankan, model pengarsipan bisa disesuaikan dengan kebiasaan dan karakteristik tiap komunitas, mengingat setiap komunitas memiliki cara yang berbeda dalam mendokumentasikan karya.

”Melalui acara Bincang Skena Sastra ini, kami berharap komunitas-komunitas di sekitar Muria, khususnya di Kudus, dapat bersinergi untuk mengangkat pentingnya pengarsipan sebagai upaya memajukan budaya dan menata kota,” ujarnya.

Ketua panitia acara, Imam Khanafi, turut menyampaikan pentingnya pengarsipan karya sastra dan pertunjukan yang selama ini kurang diperhatikan.

Ia menilai pengarsipan dapat menjadi pengingat bagi karya yang telah dihasilkan serta menjadi sarana kritik dan dialog pasca pertunjukan.

”Pengarsipan juga bisa menjadi media kritik dan dialektika baru pasca pertunjukan,” katanya.

Acara ini dihadiri sastrawan dari berbagai kabupaten, termasuk Pati, Jepara, dan Kudus, serta diramaikan dengan beragam pertunjukan, seperti teatrikal Pimpimpo x Heymbun, pembacaan puisi, dan penampilan musik.

Bincang Skena Sastra digelar bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada Senin (28/10/2024) di Panggung Ngepringan, Piji Wetan, sebagai bagian dari peringatan Bulan Bahasa.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengarsipan dalam mendukung keberlanjutan karya sastra dan budaya di Kudus.

Editor: Cholis Anwar

Komentar