Kudus Alami Inflasi 0,14 Persen pada Oktober 2024
Muhamad Fatkhul Huda
Senin, 4 November 2024 22:46:00
Murianews, Kudus – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus mencatat adanya inflasi pada bulan Oktober 2024. Inflasi yang terjadi di Kabupaten Kudus sebesar 0,14 persen secara mounth to mounth.
Kepala BPS Kudus melalui Statistis Ahli Madya BPS Kudus Kusuma Agung Handaka mengutarakan, kelompok pengeluaran yang mendukung inflasi terbesar yakni makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok pengeluaran itu mendorong adanya inflasi sebesar 0,43 persen dengan andil 0,11 persen.
”Lalu pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi menyumbang inflasi sebesar 0,39 persen dengan andil 0,03 persen,” katanya saat konferensi pers, Senin (4/11/2024).
Ia mengatakan, terdapat lima komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar di Kudus. Kelima itu antara lain, bawang merah dengan andil inflasi 0,04 persen.
Disusul emas perhiasan dengan angka inflasi 0,02 persen. Lalu, kopi bubuk, sigaret kretek mesin, dan daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02 persen.
”Sementara itu, lima komoditas yang menyumbang deflasi adalah bensin dengan andil deflasi 0,06 persen. Selanjutnya ada kentang dengan angka inflasi 0,02 persen. Kemudian, cabai merah, wortel, dan daun bawang masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen,” jelasnya.
Agung menjelaskan, secara year on year, andil inflasi yang terjadi di Kabupaten Kudus 1,45 persen. Menurutnya, angka ini masih dirasa aman karena sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Ia mengutarakan, angka inflasi yang aman untuk ukuran year on year pada kisaran 2,5 persen. Dengan rentang antara kurang satu atau lebih satu persen.
”Perekonomian masih on the track, batas amannya kurang satu yakni 1,5 dan maksimal 3,5 persen untuk inflasi year on year,” terangnya.
- 1
- 2



