”Kemudian Kabupaten Jepara 91,53. Lalu, Kabupaten Rembang dengan angka 87,68 dan Kabupaten Blora sebesar 85,68,” ungkapnya kepada Murianews.com, Rabu (4/12/2024).
Ia menyatakan, IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia dengan memperhatikan ketimpangan gender.
IPG digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia laki-laki dan perempuan.
Semakin tinggi nilai IPG, maka semakin minim kesenjangan berbasis gendernya. Dengan begitu, Kabupaten Kudus lebih baik dibandingkan kabupaten lainnya.
”Meski paling tinggi untuk pembangunannya tapi Kudus masih diposisi ketiga dalam hal pemberdayaan di bawah Pati dan Blora,” sebutnya.
Murianews, Kudus – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah merilis Indeks Pembangunan Gender (IPG). Pada tahun 2023, IPG di Kabupaten Kudus mencapai 93,83.
Kepala BPS Kudus, Eko Suharto menyatakan angka itu lebih tinggi dari kabupaten lain di eks-Karesidenan Pati. Urutan kedua adalah Kabupaten Pati dengan skor 92,49.
”Kemudian Kabupaten Jepara 91,53. Lalu, Kabupaten Rembang dengan angka 87,68 dan Kabupaten Blora sebesar 85,68,” ungkapnya kepada Murianews.com, Rabu (4/12/2024).
Ia menyatakan, IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia dengan memperhatikan ketimpangan gender.
IPG digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia laki-laki dan perempuan.
Semakin tinggi nilai IPG, maka semakin minim kesenjangan berbasis gendernya. Dengan begitu, Kabupaten Kudus lebih baik dibandingkan kabupaten lainnya.
”Meski paling tinggi untuk pembangunannya tapi Kudus masih diposisi ketiga dalam hal pemberdayaan di bawah Pati dan Blora,” sebutnya.
Berbading terbalik dengan IDP...
Indeks Pemberdayaan Gender (IDP) pada Kabupaten Kudus hanya 66,32. Sementara Kabupaten Pati mencapai 67,73 dan Blora mencapai 66,98.
Sementara Kabupaten Blora berada di bawah Kudus dalam hal ini karena indeknya hanya 60,86. Sedangkan Kabupaten Jepara memiliki IDP paling rendah yakni 58,78.
”IDG ini didasarkan pada tiga indikator yakni persentase perempuan yang terlibat dalam sektor penghasil pendapatan. Selain itu, partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan ekonomi dan politik,” terangnya.
Sedangkan indeks ketimpangan gender (IKG) di Kabupaten Kudus sebesar 0,226. Angka ini lebih rendah dibandingkan kabupaten lainnya.
Disusul Kabupaten Pati IKG sebesar 0,233, lalu, Kabupaten Rembang yakni 0, 265. Kemudian, IKG Kabupaten Blora yakni 0,407, sedangkan Kabupaten Jepara mencapai 0,425.
”Semakin kecil IKG maka angka ketimpangan di kabupaten itu rendah dan hampir setara antara laki-laki dan perempuan,” pungkasnya.
Editor: Supriyadi