Kepala Disdag Kudus, Andy Imam Santoso mengatakan, permasalah utama terjadinya penumpukan sampah di Pasar Bitingan karena belum tuntas dalam pengambilannya. Pihaknya menyebut pada hari Sabtu (20/12/2024) sampah yang ada di pasar Bitingan belum dibuang secara keseluruhan.
”Ditambah lagi ada sampah masuk di hari Minggunya, dan bertepatan dengan itu TPA Kudus tutup, jadi tidak bisa dibuang akhirnya menumpuk banyak,” terangnya kepada Murianews.com, Senin (23/12/2024).
Penyebab lainnya karena tenaga kebersihan di Pasar Bitingan masih kurang jumlahnya. Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk menambah jumlah petugas kebersihan di tahun 2025.
Persoalan selanjutnya adalah jam operasional pembuangan sampah ke TPA Kudus dibatasi hingga pukul 16.00 WIB saja. Lalu ditambah, tutupnya TPA Kudus di hari Minggu membuat sampah di pasar menumpuk selama satu hari.
”Saat ini sehari tiga kali dibersihkan. Ke depan kami akan tambah sehingga lebih optimal pengelolaan sampahnya,” sebutnya.
Disdag Kudus merencanakan dalam seharinya ditargetkan bisa melakukan pembersihan sebanyak 4 hingga 5 kali. Terutama di hari Sabtu dan Senin yang sering kali terjadi penumpukan sampah.
Murianews, Kudus – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus (Disdag Kudus), Jawa Tengah menanggapi persoalan menumpuknya sampah di Pasar Bitingan Kudus. Disdag Kudus telah menganalisis penyebab terjadinya penumpukan sampah itu.
Kepala Disdag Kudus, Andy Imam Santoso mengatakan, permasalah utama terjadinya penumpukan sampah di Pasar Bitingan karena belum tuntas dalam pengambilannya. Pihaknya menyebut pada hari Sabtu (20/12/2024) sampah yang ada di pasar Bitingan belum dibuang secara keseluruhan.
”Ditambah lagi ada sampah masuk di hari Minggunya, dan bertepatan dengan itu TPA Kudus tutup, jadi tidak bisa dibuang akhirnya menumpuk banyak,” terangnya kepada Murianews.com, Senin (23/12/2024).
Penyebab lainnya karena tenaga kebersihan di Pasar Bitingan masih kurang jumlahnya. Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk menambah jumlah petugas kebersihan di tahun 2025.
Persoalan selanjutnya adalah jam operasional pembuangan sampah ke TPA Kudus dibatasi hingga pukul 16.00 WIB saja. Lalu ditambah, tutupnya TPA Kudus di hari Minggu membuat sampah di pasar menumpuk selama satu hari.
”Saat ini sehari tiga kali dibersihkan. Ke depan kami akan tambah sehingga lebih optimal pengelolaan sampahnya,” sebutnya.
Disdag Kudus merencanakan dalam seharinya ditargetkan bisa melakukan pembersihan sebanyak 4 hingga 5 kali. Terutama di hari Sabtu dan Senin yang sering kali terjadi penumpukan sampah.
Persoalan sampah...
Disdag Kudus berharap rencana ini bisa terealisasi dengan baik ke depannya. Dengan begitu sampah yang menjadi persoalan di pasar tidak terulang lagi.
”Akan kami optimalisasi proses pembersihan sampah di seluruh pasar di Kudus termasuk di Pasar Bitingan,” terangnya.
Sebelumnya permasalahan sampah di Pasar Bitingan ini dikeluhkan oleh warga dan pembeli langsung. Mereka merasa terganggu dengan adanya tumpukan sampah yang memicu bau tak sedap.
Persoalan ini diduga karena pengelolaan sampah yang ada di pasar Bitingan belum maksimal. Itu karena mengalami kendala dalam pembuangan ke TPA Kudus.
Jauh sebelum masalah ini mencuat, pihak Disdag Kudus berencana membuat program pengolahan sampah pasar Bitingan dengan cara memilih dan memilah. Namun program ini masih dalam proses perencanaan.
Editor: Budi Santoso