Kepala MURI Semarang, Ari Andriyani mengatakan, mulanya untuk pemecahan rekor ini, Pemkab Kudus mengajukan seribu penari. Namun setelah diverifikasi jumlahnya justru mencapai 1.405 penari.
”Ini merupakan rekor ke-12.127 yang kami catat, dan yang lebih membanggakan, rekor ini bukan hanya dikukuhkan sebagai rekor nasional, tetapi juga sebagai rekor dunia. Awalnya yang diajukan itu 1.000 (penari) tapi setelah kami verifikasi lebih dari itu,” jelasnya.
Pencapaian ini diharapkan dapat mendorong masyarakat Kudus untuk semakin bangga dengan sejarah dan warisan budayanya.
Dengan semangat kreativitas dan inovasi, Kudus dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga tradisi sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Sebanyak 1.405 penari yang terlibat berasal dari berbagai kalangan turut. Pemecahan rekor ini tak hanya menjadi ajang seni budaya, namun juga wujud kebanggaan pada sejarah serta tradisi leluhur.
”Pagelaran tari Kretek ini merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Kudus memiliki semangat yang tinggi dalam melestarikan budaya lokal,” kata Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton.
Bellinda berharap, pemecahan rekor ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus menggali dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang ada.
Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus memecahkan rekor dunia dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) Dunia lewat tari Kretek dengan jumlah peserta terbanyak.
Kepala MURI Semarang, Ari Andriyani mengatakan, mulanya untuk pemecahan rekor ini, Pemkab Kudus mengajukan seribu penari. Namun setelah diverifikasi jumlahnya justru mencapai 1.405 penari.
”Ini merupakan rekor ke-12.127 yang kami catat, dan yang lebih membanggakan, rekor ini bukan hanya dikukuhkan sebagai rekor nasional, tetapi juga sebagai rekor dunia. Awalnya yang diajukan itu 1.000 (penari) tapi setelah kami verifikasi lebih dari itu,” jelasnya.
Pencapaian ini diharapkan dapat mendorong masyarakat Kudus untuk semakin bangga dengan sejarah dan warisan budayanya.
Dengan semangat kreativitas dan inovasi, Kudus dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga tradisi sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Sebanyak 1.405 penari yang terlibat berasal dari berbagai kalangan turut. Pemecahan rekor ini tak hanya menjadi ajang seni budaya, namun juga wujud kebanggaan pada sejarah serta tradisi leluhur.
”Pagelaran tari Kretek ini merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Kudus memiliki semangat yang tinggi dalam melestarikan budaya lokal,” kata Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton.
Bellinda berharap, pemecahan rekor ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus menggali dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang ada.
Tak Sekadar Hiburan Masyarakat...
Pagelaran ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga merupakan bagian dari perjalanan besar dalam menjaga dan mempromosikan budaya daerah.
Tarian kretek sendiri menggambarkan sejarah industri kretek yang telah menjadi identitas Kudus, sekaligus memperlihatkan kreativitas dan inovasi masyarakatnya.
”Mari kita terus melestarikan budaya, menjunjung tinggi nilai karsa dan karya, serta membuktikan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya,” jelasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi