Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam upaya modernisasi sektor pertanian guna mencapai swasembada pangan.
Salah satu inovasi unggulan yang menjadi perhatian dalam kunjungan tersebut adalah traktor perahu.
Alat ini dirancang khusus untuk membajak sawah dalam atau lahan rawa, yang diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan tanah dan lebih efisien dibandingkan metode konvensional.
”Dengan alat ini, petani bisa lebih cepat dalam mengolah lahan, terutama di daerah rawa yang sebelumnya sulit dijangkau. Ini sangat cocok untuk daerah Undaan,” tambahnya.
Murianews, Kudus – Bupati Kudus, Samani Intakoris, meninjau langsung Pabrik Ishoku di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yang dikenal sebagai produsen alat dan mesin pertanian (alsintan).
Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam upaya modernisasi sektor pertanian guna mencapai swasembada pangan.
Bupati Samani menegaskan, keberadaan Ishoku memberikan peluang besar bagi petani di Kudus, karena mereka tidak perlu lagi mendatangkan alat pertanian dari daerah lain.
”Ishoku milik Pak Yusuf ini sudah bisa membuat berbagai jenis alat pertanian. Jadi, kita tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mendapatkannya,” ujar Samani saat meninjau fasilitas produksi di pabrik tersebut, Sabtu (22/3/2025).
Salah satu inovasi unggulan yang menjadi perhatian dalam kunjungan tersebut adalah traktor perahu.
Alat ini dirancang khusus untuk membajak sawah dalam atau lahan rawa, yang diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan tanah dan lebih efisien dibandingkan metode konvensional.
”Dengan alat ini, petani bisa lebih cepat dalam mengolah lahan, terutama di daerah rawa yang sebelumnya sulit dijangkau. Ini sangat cocok untuk daerah Undaan,” tambahnya.
Moderasi pertanian...
Terkait bantuan alsintan bagi petani di Kudus, Bupati Samani menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pemetaan kebutuhan. Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa alat yang diberikan benar-benar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.
”Kita sedang memetakan alat pertanian apa yang paling dibutuhkan oleh petani, agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran,” katanya.
Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pabrik Ishoku, serta para petani.
Sinergi ini diharapkan mampu mendorong Kudus menjadi daerah yang surplus pangan, bukan hanya mencukupi kebutuhan sendiri, tetapi juga mampu memasok hasil pertanian ke daerah lain.
Dengan dukungan teknologi pertanian yang lebih modern, pemerintah optimistis hasil panen di Kudus dapat meningkat secara signifikan.
”Kita harus bersama-sama menyukseskan swasembada pangan di Kudus, agar petani semakin sejahtera dan daerah ini menjadi lumbung pangan yang tangguh,” pungkas Samani.
Editor: Cholis Anwar