Rabu, 19 November 2025

 

Murianews, Kudus – Tradisi kupatan yang digelar masyarakat Kudus setiap tahun selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

Meski kegiatan tersebut ramai dikunjungi dan menghidupkan sektor wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus menegaskan bahwa tidak ada penarikan retribusi dari pemerintah daerah selama tradisi tersebut berlangsung.

Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah menjelaskan, pihaknya tidak membebankan retribusi pada masyarakat maupun wisatawan saat pelaksanaan tradisi kupatan.

”Kami tidak menarik retribusi ketika dimanfaatkan untuk tradisi kupatan. Karena ini adalah bagian dari warisan budaya dan penggerak ekonomi lokal. Bahkan di Taman Ria nanti tidak ada penarikan retribusi satu hari saat acara berlangsung,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).

Ia menambahkan, kekuatan utama dari kegiatan ini terletak pada atraksi wisata yang disuguhkan. Jika atraksi yang disajikan menarik dan autentik, maka hal tersebut akan memberikan pengalaman yang luar biasa bagi para wisatawan.

”Kalau atraksinya bagus, wisatawan akan merasa puas dan tidak mempersoalkan masalah tarif (jika ada tarif masuk di beberapa titik terselenggaranya kupatan). Yang penting pengalaman yang mereka dapatkan,” imbuhnya.

Saat ini, Disbudpar belum memberikan bantuan anggaran langsung untuk penyelenggaraan tradisi kupatan. Kegiatan itu sepenuhnya masih dilakukan secara swadaya oleh desa.

Meski demikian, Mutrikah menyampaikan apresiasi atas semangat mandiri masyarakat desa dalam melestarikan tradisi tersebut.

Perekonomian Bergerak... 

  • 1
  • 2

Komentar