Putra kedua pengusaha rokok tempo dulu, Atmowidjojo itu mewakafkan banyak bidang tanahnya untuk pembangunan di Kabupaten Kudus.
Di antaranya yakni, Klinik Asysyifa Muhammadiyah Kudus dan Rumah Sakit Sarkies Aisyiyah Kudus. Itu diungkapkan salah satu pegiat sejarah dalam Komunitas Cerita Kudus Tuwa, Imam Khanafi.
”Sirin mewakafkan sebidang tanah miliknya untuk dibangun Klinik Asysyifa Kudus. Semangat ini diteruskan oleh keturunannya. Keluarga besar anaknya Sarkies-Hasboellah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan Rumah Sakit Sarkies Aisyiyah Kudus yang resmi dibuka pada 2023 lalu,” terangnya, Minggu (29/6/2025).
M Sirin, adik HM Ashadie diketahui lahir pada 1897. Sama seperti ayah dan kakaknya, ia juga mendirikan bisnis rokok sendiri pada 1922.
Ada dua merek rokok yang diproduksinya kala itu, yakni Cap Garbis dan Cap Maggis. Keduanya berhasil berkembang pesat dan mengalami kejayaan.
”Produknya berhasil mewarnai dunia industri kretek di Kudus hingga tahun 1967,” terangnya.
Murianews, Kudus – Warisan kedermawanan M Sirin, pemilik usaha rokok Cap Manggis di Kudus, Jawa Tengah dapat dinikmati warga Kota Kretek hingga kini.
Putra kedua pengusaha rokok tempo dulu, Atmowidjojo itu mewakafkan banyak bidang tanahnya untuk pembangunan di Kabupaten Kudus.
Di antaranya yakni, Klinik Asysyifa Muhammadiyah Kudus dan Rumah Sakit Sarkies Aisyiyah Kudus. Itu diungkapkan salah satu pegiat sejarah dalam Komunitas Cerita Kudus Tuwa, Imam Khanafi.
”Sirin mewakafkan sebidang tanah miliknya untuk dibangun Klinik Asysyifa Kudus. Semangat ini diteruskan oleh keturunannya. Keluarga besar anaknya Sarkies-Hasboellah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan Rumah Sakit Sarkies Aisyiyah Kudus yang resmi dibuka pada 2023 lalu,” terangnya, Minggu (29/6/2025).
M Sirin, adik HM Ashadie diketahui lahir pada 1897. Sama seperti ayah dan kakaknya, ia juga mendirikan bisnis rokok sendiri pada 1922.
Ada dua merek rokok yang diproduksinya kala itu, yakni Cap Garbis dan Cap Maggis. Keduanya berhasil berkembang pesat dan mengalami kejayaan.
”Produknya berhasil mewarnai dunia industri kretek di Kudus hingga tahun 1967,” terangnya.
Museum Kretek...
Sirin dikenal dekat dan memiliki jalinan erta dengan keluarga saudagar kretek lainnya. Anaknya, Sarkies Achjani menikah dengan Hasboellah Moeslich, anak dari pengusaha kretek besar, Moeslich.
Pernikahan ini menguatkan jejaringnya dalam bisnis kretek yang berkembang pada kala itu.
Meskipun industri kretek M Sirin kini tinggal sejarah tapi peninggalannya masih dapat ditemui. Bukti peninggalan itu tersimpan sebagai salah satu koleksi Museum Kretek Kudus.
”Di Museum Kretek Kudus masih ada artefak budayanya, berupa Gambar rokok Cap Garbis koleksi keluarga Sirin-Sarkies Achjani Sirin, lengkap dengan reklame asli Cap Garbis dan Cap Manggis. Itu menjadi saksi bisu kejayaan usaha M Sirin,” terangnya.
Editor: Zulkifli Fahmi