Polres Kudus Banjir Karangan Bunga Usai Lakukan Penggerebekan Judi

Murianews, Kudus – Berbagai karangan bunga berdatangan ke Polres Kudus pascapenggerebekan lokasi yang diduga sebagai tempat perjudian di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus pada Minggu (20/7/2025) dini hari.

Karangan berasal dari beberapa elemen masyarakat seperti, LBH Ansor Kudus, Aliansi Masyarakat Kudus Bersih, Aktivis Masyarakat Kudus, hingga Aliansi Kuli Gabah.

Karangan bunga dengan beranekaragam warna itu sudah berada di depan Mako Polres Kudus sejak malam tadi. Tetunya, karangan ini dikirimkan sebagai bentuk dukungan terhadap Polres Kudus atas aksi penindakan yang telah dilakukan.

Polres Kudus mendapat dugungan dari berbagai pihak diduga lantaran berkaitan dengan adanya anggota DPRD Kudus yang diduga terlibat praktek perjudian ini.

Mayoritas karangan bunga, memiliki kalimat ucapan yang senada. Yakni berbunyi ”Terimakasih atas tindakan tegas pemberantasan judi di wilayah hukum Polres Kudus,”.  Meski demikian, bentuk dan jenis karangan bunganya tampak berbeda.

Sebelumnya, Polres Kudus melakukan penggerebekan terhadap lokasi perjudian dan berhasil menangkap lima orang. Salah satu diantaranya, merupakan anggota DPRD Kudus yang diduga terlibat dalam perjudian tersebut.

Terkonfirmasi...  

Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo sendiri telah mengkonfirmasi penggerebekan tersebut. Dalam penangkapan itu, sebanyak lima orang diamankan termasuk anggota DPRD Kudus yang diduga terlibat.

”Iya benar sekira pukul 01.00 WIB dilakukan penggerebekan di salah satu lokasi perjudian di Undaan, lima orang diamankan termasuk anggota dewan berinisial S yang diduga ikut terlibat perjudian tersebut,” jelasnya, Minggu (20/7/2025).

Ia menuturkan, kelima orang tersebut diamankan saat bermain judi kartu domino. Dalam penggerebekan tersebut juga diamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp 1 jutaan yang diduga sebagai uang taruhan judi.

Pemeriksaan terhadap kelima orang tersebut masih dilakukan oleh pihak kepolisian. Masyarakat pun terus menanti hasil pemeriksaan dari kasus tersebut.

Editor: Anggara Jiwandhana