Kudus Catat Inflasi 0,16 Persen pada September 2025
Muhamad Fatkhul Huda
Kamis, 2 Oktober 2025 16:37:00
Murianews, Kudus – Angka inflasi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada September 2025 sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 108,7. Cabai merah menjadi komoditas yang paling berpengaruh.
Statistisi Madya BPS Kudus, Kusuma Agung Handaya menjelaskan, laju inflasi bulan lalu dipengaruhi oleh beberapa komoditas. Yang paling tinggi adalah cabai merah dengan andil 0,09 persen, daging ayam ras sebesar 0,08 persen, emas perhiasan 0,03 persen, serta telur ayam ras 0,02 persen.
”Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar yakni 0,06 persen. Kemudian kelompok perawatan dan jasa pribadi juga menyumbang 0,06 persen, sedangkan kelompok pendidikan tercatat memberikan kontribusi 0,02 persen,” jelasnya, Kamis (2/10/2025).
Secara tahunan, inflasi di Kudus tercatat sebesar 2,68 persen. Angka ini masih relatif terkendali jika dibandingkan dengan target inflasi nasional. Kusuma menilai kondisi inflasi di Kudus cukup aman, terlebih bila dibandingkan dengan daerah lain di cakupan IHK Jawa Tengah.
”Inflasi paling rendah terjadi di Kabupaten Wonogiri sebesar 0,12 persen, lalu Wonosobo 0,15 persen, sedangkan Kudus dan Rembang sama-sama 0,16 persen. Adapun inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Cilacap dengan angka 0,34 persen,” ungkapnya.
Meski begitu, Kusuma mengingatkan adanya potensi tekanan inflasi menjelang akhir tahun. Faktor iklim dan cuaca ekstrem, menurutnya, bisa memengaruhi pasokan komoditas pangan, sehingga berpotensi mendorong kenaikan harga di pasaran.
”Kami menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi dalam pengendalian inflasi, termasuk pengawasan distribusi dan harga kebutuhan pokok, agar gejolak harga dapat diminimalisasi,” tegasnya.
Dengan capaian inflasi yang relatif rendah ini, Kusuma berharap seluruh pihak dapat menjaga stabilitas harga melalui sinergi, terutama menjelang periode akhir tahun yang biasanya ditandai dengan meningkatnya permintaan masyarakat.
Editor: Anggara Jiwandhana



