Corporate Secretary PT Sukun Wartono Indonesia, Deka Hendratmanto mengatakan, penyerahan rumah layak huni ini merupakan ke-18 dari 18 unit yang dibangun pada tahun 2025. Ia mengucapkan selamat kepada penerima dan berharap agar rumah tersebut bisa memberikan manfaat.
”Selamat kepada Bu Musriah semoga memberikan manfaat, keberkahan, dan kedamaian bagi keluarga,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Selain itu, Deka turut berbela sungkawa atas berpulangnya suami dari Musriah. Suami Musriah meninggal dunia selama masa pembangunan rumah sedang berlangsung.
”Turut berduka cita alhmarhum bapak (suami Musriah), semoga nanti kita bisa berkumpul kembali di Surga-Nya Allah,” lanjutnya.
Penyerahan rumah Musriah menandai berakhirnya program bedah rumah tak layak huni PT Sukun pada tahun 2025. Deka memohon maaf apabila selama pelaksanaan masih terdapat kekurangan dan evaluasi yang perlu diperbaiki.
Ia memohon doa restu kepada seluruh masyarakat agar nantinya program ini bisa belanjut dengan lancar pada tahun depan. Ke depan, pihaknya menargetkan untuk meningkatkan jumlah penerima program bedah rumah menjadi 3 unit per kecamatan.
”Saat ini kami melakukan untuk 2 unit per kecamatan, mudah-mudahan ke depan bisa bertambah menjadi 3 per kecamatan, kami menunggu persetujuan dulu dari pimpinan kami di perusahaan,” terangnya.
Murianews, Kudus - PT Sukun Wartono Indonesia bersama NU Care Lazisnu Kudus menyerahkan rumah sederhana layak huni kepada Musriah (50), warga Desa Prambatan Lor RT 5 RW 3, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Rumah ini merupakan unit terakhir yang masuk dalam program bedah rumah PT Sukun tahun 2025.
Corporate Secretary PT Sukun Wartono Indonesia, Deka Hendratmanto mengatakan, penyerahan rumah layak huni ini merupakan ke-18 dari 18 unit yang dibangun pada tahun 2025. Ia mengucapkan selamat kepada penerima dan berharap agar rumah tersebut bisa memberikan manfaat.
”Selamat kepada Bu Musriah semoga memberikan manfaat, keberkahan, dan kedamaian bagi keluarga,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Selain itu, Deka turut berbela sungkawa atas berpulangnya suami dari Musriah. Suami Musriah meninggal dunia selama masa pembangunan rumah sedang berlangsung.
”Turut berduka cita alhmarhum bapak (suami Musriah), semoga nanti kita bisa berkumpul kembali di Surga-Nya Allah,” lanjutnya.
Penyerahan rumah Musriah menandai berakhirnya program bedah rumah tak layak huni PT Sukun pada tahun 2025. Deka memohon maaf apabila selama pelaksanaan masih terdapat kekurangan dan evaluasi yang perlu diperbaiki.
Ia memohon doa restu kepada seluruh masyarakat agar nantinya program ini bisa belanjut dengan lancar pada tahun depan. Ke depan, pihaknya menargetkan untuk meningkatkan jumlah penerima program bedah rumah menjadi 3 unit per kecamatan.
”Saat ini kami melakukan untuk 2 unit per kecamatan, mudah-mudahan ke depan bisa bertambah menjadi 3 per kecamatan, kami menunggu persetujuan dulu dari pimpinan kami di perusahaan,” terangnya.
Penerima Manfaat...
Selama ini pihaknya bermitra dengan 3 pihak untuk menjaring penerima manfaat yakni, Lazisnu untuk warga Nahdliyin, Lazismu pada warga Muhammadiyah, dan masyarakat umum melalui Kodim 07722/Kudus.
”Nanti itu bisa dimanfaatkan melalui jalur yang mana saja, silakan,” ungkapnya.
Deka turut menitipkan doa untuk pimpinan PT Sukun Wartono Indonesia agar senantiasa diberikan kesehatan dan kelancaran dalam memimpin perusahaan.
Dengan harapan, PT Sukun semakin maju sehingga mampu memberikan kebermanfaatan yang lebih luas lagi bagi masyarakat terkhusus warga Kudus.
Sementara itu, Ketua PRNU Prambatan Lor, Ahmad Shohih mengucapkan rasa terimakasih atas kepedulian PT Sukun kepada masyarakat. Ia berharap program ini berlanjut terus karena menunjukkan dampak nyata bagi yang membutuhkan.
”Programnya sangat baik, tetap lanjutkan karena ini bermanfaat pada masyarakat, semoga pimpinan PT Sukun diberikan keberkahan. Kepada Bu Musriah selamat, semoga bermanfaat dan berkah, dulu rumahnya tidak layak sekarang sudah layak huni,” tegasnya.
Editor: Supriyadi