Kamis, 20 November 2025


Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, luncuran lava pijar dengan jarak luncur cukup jauh itu tidak sampai menimbulkan dampak langsung.

Namun, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat material tampak menumpuk di puncak Semeru. Dia juga mengingatkan adanya risiko luncuran Awan Panas Guguran (APG).

BacaGunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Tiga Kecamatan Hujan Abu

”Jadi kondisi terakhir Gunung Semeru tadi malam mengeluarkan lava pijar dengan jarak luncur sampai 800 meter,” kata Wawan mengutip Kompas.com, Rabu (15/2/2023).

Wawan mengimbau, masyarakat tidak berada pada jarak yang sudah ditentukan sejauh 13 kilometer dari puncak kawah di sepanjang aliran sungai yang dilewati lahar seperti Besuk Kobokan, Besuk Sat, Besuk Bang dan Besuk Lanang.

”Potensinya bahaya yang pasti APG, jadi masyarakat diminta untuk waspada dan tidak berada di kawasan zona merah yang telah direkomendasikan PVMBG maupun BPBD,” pungkasnya.

Berdasarkan catatan Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak Selasa (10/1/2023) malam telah teramati guguran lava pijar dari Puncak Kawah Jonggring Saloko dengan jarak luncur sampai 800 meter.
BacaPVMBG Sebut Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Makin MeredaNamun, letusan asap tidak teramati lantaran kawasan puncak gunung cenderung tertutup kabut.Pantauan tim PPGA Semeru, dalam periode pengamatan pukul 18.00-00.00 WIB, terjadi 22 kali letusan dengan amplitudo 12-22 milimeter.Sementara, pukul 00.00-06.00 WIB, terdapat 22 kali letusan yang terekam seismograf dengan amplitudo 15-20 milimeter. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler