Rabu, 19 November 2025


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina merinci, dari 146 anak tersebut, 55 anak di antaranya berstatus kependudukan warga Surabaya. Sementara 88 anak identitas kependudukannya tidak di Surabaya, tetapi bermukim si Surabaya.

"Kasus HIV anak di Kota Surabaya yang ditemukan dan tercatat hingga 2022 sebanyak 136 orang. Rentang usia anak yang terkena HIV ini sekitar 1-14 tahun,” ujarnya mengutip dari Detik.com, Jumat (24/2/2023).

Baca: Ups, LGBT Diduga Picu Melonjaknya Kasus HIV di Pati

Nanik mengatakan bahwa kasus anak HIV karena tertular sang ibu yang kurang patuh meminum obat.

”Indikasi terjadinya resiko penularan HIV pada anak disebabkan oleh kurangnya kepatuhan minum obat ARV bagi ibu yang telah terinfeksi HIV, dan tidak adanya dukungan dari pasangan atau keluarga,” ujarnya.

Untuk anak-anak yang terinfeksi HIV diberikan pengobatan ARV gratis, pemeriksaan Early Infant Diagnose bagi bayi usia minimal 6 minggu, pendampingan, konseling dan kunjungan rumah (homecare) untuk memperkuat kondisi psikologis pasien.
Kemudian, mereka juga diberi dukungan PMT Susu untuk mempertahankan kondisi kesehatan dan meningkatkan imunitas mereka.Baca: 12 Orang di Kudus Meninggal karena HIV”Melakukan penanganan permasalahan kependudukan seperti kebutuhan Akte dan Kartu Keluarga, penguatan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) yang melibatkan ibu hamil HIV dan anak-anak dengan HIV, dan penguatan konseling oleh dokter atau psikolog di layanan HIV baik bagi pasien, pasangan pasien dan/atau keluarganya,” jelasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler