Jumat, 21 November 2025


Fasilitasi pembiayaan berbasis CBT (Community Based Tourism) ini bertujuan untuk memperkuat sektor parekraf yang ada di desa-desa wisata. Salah satunya di Desa Rammang-Rammang.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan, akses pembiayaan yang ditawarkan merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf dan PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF).

Baca juga: Perkuat Lahirnya Startup Digital Berkualitas, Kemenparekraf Luncurkan “BEKUP 2023”

Program ini fokus pada pembiayaan berbasis komunitas karena pengembangan pariwisata berbasis komunitas dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk mengembangkan potensi yang ada di desa-desa wisata. Dengan demikian, peluang usaha dan lapangan kerja bagi penduduk desa-desa wisata di Sulsel bisa terbuka lebar.

”Karena yang akan merasakan manfaat dan nikmat peningkatan kunjungan wisatawan ke Kampung Karst Rammang-Rammang adalah masyarakat sendiri. Pemerintah memfasilitasi, ini akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya, dilansir dari laman Kemenparekraf, Sabtu (4/3/2023).

Dalam kesempatan itu, Direktur Keuangan dan Operasional PT. SMF, Bonai Subiakto mengatakan, akses pembiayaan ini nantinya akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan besar pinjaman berkisar antara Rp 80 juta-Rp 100 juta tanpa jaminan dengan jangka waktu cicilan hingga 10 tahun.
”Jadi ada pemberdayaan juga di sini untuk BUMDes dalam membantu masyarakat yang akan mendapatkan bantuan dari kita,” ujar Bonai.Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menambahkan bunga cicilan dari pembiayaan hanya sebesar tiga persen. ”Nanti bunganya akan berputar kembali ke BUMDes,” kata Rizki.  Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: kemenparekraf.go.id

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler