Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar program edukasi dan pembuatan lubang resapan biopori di Desa Jetiskapuan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat mengelola sampah organik, mengurangi potensi banjir, dan memperbaiki kualitas tanah.

Program yang mendapat dukungan penuh dari perangkat desa dan warga ini diawali dengan sosialisasi di gedung PKK Desa Jetiskapuan.

Tim KKN menjelaskan manfaat biopori, antara lain meningkatkan daya serap air hujan, mengurangi genangan, dan menghasilkan pupuk organik dari limbah rumah tangga.

Kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan lubang biopori di beberapa titik strategis. Warga terlihat antusias mempelajari teknik pengeboran tanah dan pengisian lubang dengan sampah organik.

Ketua Tim KKN-T UMK, Mohammad Faiq Yuwaffa mengatakan, teknologi biopori sangat relevan dengan kondisi desa.

”Lubang biopori adalah langkah kecil dengan dampak besar. Dengan penerapan yang konsisten, desa dapat mengurangi risiko banjir sekaligus memproduksi pupuk alami yang bermanfaat bagi pertanian warga,” ujarnya.

Kepala Desa Jetiskapuan, H. Sudirno mengapresiasi kontribusi mahasiswa UMK.

”Kegiatan ini sederhana namun membawa manfaat besar. Kami berharap warga dapat menerapkan biopori secara berkelanjutan demi kebersihan dan kelestarian lingkungan desa,” katanya.

Tim KKN UMK berharap gerakan biopori ini dapat menjadi kebiasaan positif di Desa Jetiskapuan dan menginspirasi desa-desa lain untuk menerapkan solusi ramah lingkungan serupa.

Komentar