Rabu, 19 November 2025

Murianews, Temanggung – Siang itu di bawah teriknya matahari di lereng Gunung Sumbing,  di Desa Banaran, Tembarak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, beberapa pria tampak berjalan pelan dengan ember besar di kepala mereka.

Mereka bukan sedang membawa hasil panen, melainkan mengangkut pasir dan kerikil untuk pengecoran jalan sepanjang 800 meter, lebar 3 meter, dengan ketebalan 15 centimeter yang menghubungkan Desa Banaran dan Desa Kemloko, Kecamatan Tembarak.

Mereka mengikuti kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung.

Metode unik ini terpaksa dilakukan karena kondisi medan yang sulit dilalui kendaraan pengangkut material. Sebagai upaya agar jalan desa itu menjadi jalan yang permanen. Itu juga memperlihatkan bagaimana semangat gotong royong warga dan anggota TNI mengalahkan hambatan yang ada.

Pasir dan kerikil diambil dari titik penampungan dan dibawa dengan ember menuju lokasi pengecoran. Setiap ember yang diangkat bukan sekadar membawa material, tetapi juga semangat kolektif warga dan prajurit TNI untuk membuka akses yang telah lama dinanti masyarakat.

Dilansir dari Antara, Dandim 0706/Temanggung sekaligus Komandan Satgas TMMD ke-125 Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho mengapresiasi inisiatif dan kerja keras prajurit serta warga yang tak mengenal lelah itu.

Hal ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi bukti kuat bahwa kebersamaan bisa menaklukkan keterbatasan. Mengangkut pasir dengan ember di kepala memang tidak biasa, tapi dari sanalah dapat melihat makna sebenarnya dari TMMD, gotong royong dan pengabdian.

Pengecoran jalan ini menjadi proyek vital karena menghubungkan dua desa yang selama ini terisolasi saat musim hujan. Ketika musim hujan, warga harus memutar jauh untuk aktivitas sehari-hari, dari mengangkut hasil tani hingga mengantar anak ke sekolah. Jalan baru ini menjadi harapan untuk akses yang lebih cepat, aman, dan layak.

Menantang batas fisik...

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler