Berkunjung ke Blora, Gubernur Aceh Dukung Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional
Nathan
Kamis, 17 Maret 2022 16:14:52
MURIANEWS, Blora- Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan dukungan terkait pengusulan
Pocut Meurah Intan yang jasadnya dimakamkan di Blora, sebagai Pahlawan Nasional. Hal ini disampaikan saat hadir ke Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (16/3/2022).
“Mudah-mudahan semangat kepahlawanan beliau dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Apalagi jika beliau dapat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Kami akan mendukung,” kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Dalam kesempatan itu, Nova juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jawa Tengah (Jateng) dan Pemerintah Kabupaten Blora karena telah merawat dan menjaga makam Pocut Meurah Intan yang merupakan pahlawan perempuan asal Aceh.
Baca juga: Ganjar Upacara di Pengasingan Pocut Meurah Intan di Pelosok Blora“Dan Insyaallah, tahun ini Pemerintah Aceh juga akan melakukan pemugaran terhadap makam Pocut Meurah Intan. Tentunya dengan seizin Bapak Bupati Blora. Kita tidak akan memindahkan makam beliau ke Aceh,” sambungya.
Nova menyebutkan, kunjungannya bersama rombongan ini dapat menjadi awal dari peningkatan hubungan kemitraan dan persahabatan antara pemerintah Aceh dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Kabupaten Blora.
“Insya Allah, besok sebelum menuju ke kampus Akamigas, kami akan terlebih dahulu berziarah untuk mengunjungi makam salah seorang pahlawan perempuan asal Aceh yaitu Pocut Meurah Intan atau dikenal juga dengan nama Pocut Meurah Biheu,” kata Nova.
Ia menjelaskan, Pocut Meurah Intan merupakan sosok pejuang Aceh, salah seorang srikandi yang namanya masih begitu hidup di dalam dada masyarakat Aceh hingga saat ini. Hal ini berkat kegigihan perjuangannya mengusir penjajah dari Bumi Nusantara.
“Bersama suaminya, Tuanku Abdul Majid, Pocut Meurah Intan dikenal sebagai tokoh dari Kesultanan Aceh yang paling anti Belanda,” kisahnya.
Menurut catatan sejarah, kata Gubernur Nova, perjuangan Pocut Meurah terjadi di akhir abad 19 sampai awal abad 20. Pada 11 November 1902, beliau dikepung oleh serdadu khusus Belanda dari Korps Marchausse dan terdesak. Dengan dua tetakan luka di kepala, dua di bahu, sementara satu urat kening dan otot tumitnya putus, beliau terbaring di tanah penuh dengan darah dan lumpur.“Namun beliau tetap tidak menyerah dengan rencong yang masih tergenggam kuat di tangannya. Semangat pantang menyerahnya ini ternyata sangat dikagumi Belanda, bahkan beliau diberi gelar Heldhafting atau yang gagah berani,” kata Nova.Sehingga tambahnya, berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, pada 6 Mei 1905, beliau beserta putranya, Tuanku Budiman, dan seorang anggota keluarga kesultanan bernama Tuanku Ibrahim diasingkan ke Blora, Jawa Tengah. Di Blora pula, Pocut Meurah Intan berpulang ke rahmatullah pada 19 September 1937, dan dimakamkan di Desa Temurejo.Sementara, Bupati Blora Arief Rohman, mendukung penuh usulan Gubernur Aceh untuk dijadikan Pocut Meurah Intan menjadi Pahlawan Nasional. Dengan begitu, hubungan antara dua daerah ini akan semakin kuat, dengan harapan semakin banyak pula saudara-saudara Aceh yang akan malakukan kunjungan ke Blora.“Kita menyambut positif pengusulan Pocut Meurah Intan jadi Pahlawan Nasional, senada dengan Gubernur Ganjar Pranowo saat peringatan Hari Pahlawan tahun lalu,” kata Arief.“Kalau di Sumedang ada Cut Nyak Dien, sementara di Blora ada Pocut Meurah Intan,” lanjutnya. Kontributor BloraEditor: Dani Agus
[caption id="attachment_278607" align="alignleft" width="1920"]

Foto: Bupati Blora Arief Rohman (kiri) menyerahkan cenderamata pada Gubernur Aceh Nova Iriansyah (MURIANEWS/Kontributor Blora)[/caption]
MURIANEWS, Blora- Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan dukungan terkait pengusulan
Pocut Meurah Intan yang jasadnya dimakamkan di Blora, sebagai Pahlawan Nasional. Hal ini disampaikan saat hadir ke Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (16/3/2022).
“Mudah-mudahan semangat kepahlawanan beliau dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Apalagi jika beliau dapat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Kami akan mendukung,” kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Dalam kesempatan itu, Nova juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jawa Tengah (Jateng) dan Pemerintah Kabupaten Blora karena telah merawat dan menjaga makam Pocut Meurah Intan yang merupakan pahlawan perempuan asal Aceh.
Baca juga: Ganjar Upacara di Pengasingan Pocut Meurah Intan di Pelosok Blora
“Dan Insyaallah, tahun ini Pemerintah Aceh juga akan melakukan pemugaran terhadap makam Pocut Meurah Intan. Tentunya dengan seizin Bapak Bupati Blora. Kita tidak akan memindahkan makam beliau ke Aceh,” sambungya.
Nova menyebutkan, kunjungannya bersama rombongan ini dapat menjadi awal dari peningkatan hubungan kemitraan dan persahabatan antara pemerintah Aceh dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Kabupaten Blora.
“Insya Allah, besok sebelum menuju ke kampus Akamigas, kami akan terlebih dahulu berziarah untuk mengunjungi makam salah seorang pahlawan perempuan asal Aceh yaitu Pocut Meurah Intan atau dikenal juga dengan nama Pocut Meurah Biheu,” kata Nova.
Ia menjelaskan, Pocut Meurah Intan merupakan sosok pejuang Aceh, salah seorang srikandi yang namanya masih begitu hidup di dalam dada masyarakat Aceh hingga saat ini. Hal ini berkat kegigihan perjuangannya mengusir penjajah dari Bumi Nusantara.
“Bersama suaminya, Tuanku Abdul Majid, Pocut Meurah Intan dikenal sebagai tokoh dari Kesultanan Aceh yang paling anti Belanda,” kisahnya.
Menurut catatan sejarah, kata Gubernur Nova, perjuangan Pocut Meurah terjadi di akhir abad 19 sampai awal abad 20. Pada 11 November 1902, beliau dikepung oleh serdadu khusus Belanda dari Korps Marchausse dan terdesak. Dengan dua tetakan luka di kepala, dua di bahu, sementara satu urat kening dan otot tumitnya putus, beliau terbaring di tanah penuh dengan darah dan lumpur.
“Namun beliau tetap tidak menyerah dengan rencong yang masih tergenggam kuat di tangannya. Semangat pantang menyerahnya ini ternyata sangat dikagumi Belanda, bahkan beliau diberi gelar Heldhafting atau yang gagah berani,” kata Nova.
Sehingga tambahnya, berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, pada 6 Mei 1905, beliau beserta putranya, Tuanku Budiman, dan seorang anggota keluarga kesultanan bernama Tuanku Ibrahim diasingkan ke Blora, Jawa Tengah. Di Blora pula, Pocut Meurah Intan berpulang ke rahmatullah pada 19 September 1937, dan dimakamkan di Desa Temurejo.
Sementara, Bupati Blora Arief Rohman, mendukung penuh usulan Gubernur Aceh untuk dijadikan Pocut Meurah Intan menjadi Pahlawan Nasional. Dengan begitu, hubungan antara dua daerah ini akan semakin kuat, dengan harapan semakin banyak pula saudara-saudara Aceh yang akan malakukan kunjungan ke Blora.
“Kita menyambut positif pengusulan Pocut Meurah Intan jadi Pahlawan Nasional, senada dengan Gubernur Ganjar Pranowo saat peringatan Hari Pahlawan tahun lalu,” kata Arief.
“Kalau di Sumedang ada Cut Nyak Dien, sementara di Blora ada Pocut Meurah Intan,” lanjutnya.
Kontributor Blora
Editor: Dani Agus