Blora Pelajari Laboratorium Kemiskinan dan “Kudu Sekolah” di Pekalongan
Nathan
Sabtu, 4 Juni 2022 13:26:06
MURIANEWS, Blora – Pemkab
Blora melakukan kunjungan ke Pemkab Pekalongan, Jumat (3/6/2022). Mereka datang untuk pelajari inovasi penanggulangan kemiskinan dan penanganan anak tidak sekolah di sana.
Kunjungan itu dipimpin Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati. Ia datang bersama Kepala Bappeda Blora Mahbub Djunaidi dan Kepala Dinas Sosial P3A Indah Purwaningsih. Rombongan Pemkab Blora disambut Wakil Bupati Pekalongan Riswadi.
Kedatangan Pemkab Blora ke Pekalongan itu bukan tanpa alasan. Inovasi Pemkab Pekalongan beberapa kali menyabet penghargaan tingkat nasional, seperti Laboratorium Kemiskinan dan aplikasi bernama Kudu Sekolah.
Baca: Setahun MPP Blora, Bupati Bagi-Bagi KadoKabupaten Blora pun ingin belajar dan menerapkan inovasi serupa. Keinginan itu diungkapkan Tri Yuli dihadapan Riswadi.
“Kami tertarik belajar ke Kabupaten Pekalongan karena beberapa inovasi yang dilakukan oleh Pemkab Pekalongan,” terangnya.
Tri Yuli menyebut, kemiskinan tak bisa dihilangkan. Namun, penanganan perlu dilakukan dengan beragam inovasi untuk mengurangi kemiskinan.
Dijelaskannya, upaya pengentasan kemiskinan hingga memajukan pendidikan menjadi perhatian serius Pemkab
Blora. Diharapkan dengan studi tiru kali ini Pemkab Blora bisa meniru inovasi-inovasi yang ada guna mengentaskan persoalan kemiskinan.
“Angka kemiskinan di Blora masih tinggi 12,9 persen. Apalagi, di masa pandemi yang kita tahu banyak yang naik. Itu yang menjadi pemikiran kami,” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Etik.“Kami disini ingin belajar inovasi-inovasi keberhasilan di Pemkab Pekalongan yang sudah dilakukan dan tentunya ilmunya agar dibagi. Biar kita sama-sama dari Blora bisa menyusul,” imbuhnya.Sementara itu, Riswadi menyatakan siap bersinergi dengan Pemkab Blora. Termasuk juga, berbagi ilmu dan pengalaman penanggulangan kemiskinan.“Memang kemajuan dan prestasi yang telah dicapai Kabupaten Pekalongan khususnya terkait penanggulangan kemiskinan dan penanganan anak tidak sekolah,” jelasnya.Diketahui, Laboratorium Kemiskinan merupakan salah satu program inovasi pelayanan publik untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat Kabupaten Pekalongan.Sedangkan, melalui inovasi “Kudu Sekolah” diharapkan semakin banyak masyarakat Pekalongan untuk bisa sekolah dan tanpa harus putus sekolah. Kontributor BloraEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_293849" align="alignleft" width="1280"]

Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati saat memimpin rombongan kunjungan kerja ke Pemkab Pekalongan. (Murianews/Kontributor Blora)[/caption]
MURIANEWS, Blora – Pemkab
Blora melakukan kunjungan ke Pemkab Pekalongan, Jumat (3/6/2022). Mereka datang untuk pelajari inovasi penanggulangan kemiskinan dan penanganan anak tidak sekolah di sana.
Kunjungan itu dipimpin Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati. Ia datang bersama Kepala Bappeda Blora Mahbub Djunaidi dan Kepala Dinas Sosial P3A Indah Purwaningsih. Rombongan Pemkab Blora disambut Wakil Bupati Pekalongan Riswadi.
Kedatangan Pemkab Blora ke Pekalongan itu bukan tanpa alasan. Inovasi Pemkab Pekalongan beberapa kali menyabet penghargaan tingkat nasional, seperti Laboratorium Kemiskinan dan aplikasi bernama Kudu Sekolah.
Baca: Setahun MPP Blora, Bupati Bagi-Bagi Kado
Kabupaten Blora pun ingin belajar dan menerapkan inovasi serupa. Keinginan itu diungkapkan Tri Yuli dihadapan Riswadi.
“Kami tertarik belajar ke Kabupaten Pekalongan karena beberapa inovasi yang dilakukan oleh Pemkab Pekalongan,” terangnya.
Tri Yuli menyebut, kemiskinan tak bisa dihilangkan. Namun, penanganan perlu dilakukan dengan beragam inovasi untuk mengurangi kemiskinan.
Dijelaskannya, upaya pengentasan kemiskinan hingga memajukan pendidikan menjadi perhatian serius Pemkab
Blora. Diharapkan dengan studi tiru kali ini Pemkab Blora bisa meniru inovasi-inovasi yang ada guna mengentaskan persoalan kemiskinan.
“Angka kemiskinan di Blora masih tinggi 12,9 persen. Apalagi, di masa pandemi yang kita tahu banyak yang naik. Itu yang menjadi pemikiran kami,” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Etik.
“Kami disini ingin belajar inovasi-inovasi keberhasilan di Pemkab Pekalongan yang sudah dilakukan dan tentunya ilmunya agar dibagi. Biar kita sama-sama dari Blora bisa menyusul,” imbuhnya.
Sementara itu, Riswadi menyatakan siap bersinergi dengan Pemkab Blora. Termasuk juga, berbagi ilmu dan pengalaman penanggulangan kemiskinan.
“Memang kemajuan dan prestasi yang telah dicapai Kabupaten Pekalongan khususnya terkait penanggulangan kemiskinan dan penanganan anak tidak sekolah,” jelasnya.
Diketahui, Laboratorium Kemiskinan merupakan salah satu program inovasi pelayanan publik untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Sedangkan, melalui inovasi “Kudu Sekolah” diharapkan semakin banyak masyarakat Pekalongan untuk bisa sekolah dan tanpa harus putus sekolah.
Kontributor Blora
Editor: Zulkifli Fahmi