Ekspor Produk Kayu Jati Blora Terus Didorong
Nathan
Kamis, 25 Agustus 2022 18:14:03
MURIANEWS, Blora – Pasar ekspor produk kayu jati khas Kabupaten Blora, Jawa Tengah terus didorong. Pasalnya, Kabupaten Blora memiliki potensi besar untuk ikut meramaikan pasar itu.
Mengingat Kabupaten Blora memiliki wilayah hutan jati yang cukup besar. Pemerintah Kabupaten Blora pun mendorong perajin kayu jati untuk meningkatkan kualitasnya.
Itu diungkapkan Bupati Blora, Arief Rohman saat mengunjungi salah satu tempat kerajinan kayu dan mebel di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Kamis (25/08/2022).
”Bahan baku kayu di Blora ini sangat melimpah. Namun, di sisi lain kami masih kalah dengan daerah lain,” ucap Bupati.
Baca: Gandeng Unisnu Jepara, Warga Blora Bakal Dapat Pelatihan MengukirMenurutnya, kualitas kayu jati Blora sudah dikenal di daerah lain. Itu menjadi nilai lebih bagi Blora. Apalagi, jika kayu jati itu sudah diolah menjadi sebuah kerajinan ada mebel.
”Ya nanti bisa kami dampingi untuk ke depan yang orianetasinya adalah ekspor. Kami ingin ada peningkatan ekspor,” kata Bupati
Saat ini, lanjut Bupati, banyak bahan kayu jati mentah yang mudah keluar dari wilayah Blora. Pihaknya pun segera melakukan pembicaraan dengan Perhutani setempat.
Tujuannya untuk membahas regulasi jual beli kayu jati metah. Ia pun berharap ada regulasi khusus agar kayu jati yang keluar dari Blora berbentuk bahan setengah jadi tidak hanya mentah saja.”Selama ini mentah saja, mengolahnya di sana dan ekspor ya dari sana. Ke depan material yang ada ini diolah di sini, dan menyerap tenaga kerja,” terangnya.Arief pun juga mencoba mengajak asosiasi untuk mencarikan solusi guna peningkatan ekspor kayu jati Blora itu. Ia pun berencana membuat program pelatihan desain ukir khas Blora.”Sebenarnya sudah ada beberapa titik, dan nanti kita petakan, sehingga kita bisa ikut mendukung program pengingkatan ekspor,” Imbuhnya.Salah satu pelaku UKM kerajinan jati di Tempellemahbang, Roisah (45) mengatakan, peminat kerajinan kayu jati di luar negeri sangatlah besar. Dari usahanya saja mampu mengekspor hingga 12 kontainer.”Ya bisa dibilang sebulan satu kontainer untuk diekspor,” jelas Roisah. Kontributor BloraEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_311121" align="alignleft" width="1280"]

Bupati Blora Arief Rohman saat mengunjungan pelaku UKM Kerajinan Kayu Jati di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. (Murianews/Kontributor Blora)[/caption]
MURIANEWS, Blora – Pasar ekspor produk kayu jati khas Kabupaten Blora, Jawa Tengah terus didorong. Pasalnya, Kabupaten Blora memiliki potensi besar untuk ikut meramaikan pasar itu.
Mengingat Kabupaten Blora memiliki wilayah hutan jati yang cukup besar. Pemerintah Kabupaten Blora pun mendorong perajin kayu jati untuk meningkatkan kualitasnya.
Itu diungkapkan Bupati Blora, Arief Rohman saat mengunjungi salah satu tempat kerajinan kayu dan mebel di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Kamis (25/08/2022).
”Bahan baku kayu di Blora ini sangat melimpah. Namun, di sisi lain kami masih kalah dengan daerah lain,” ucap Bupati.
Baca: Gandeng Unisnu Jepara, Warga Blora Bakal Dapat Pelatihan Mengukir
Menurutnya, kualitas kayu jati Blora sudah dikenal di daerah lain. Itu menjadi nilai lebih bagi Blora. Apalagi, jika kayu jati itu sudah diolah menjadi sebuah kerajinan ada mebel.
”Ya nanti bisa kami dampingi untuk ke depan yang orianetasinya adalah ekspor. Kami ingin ada peningkatan ekspor,” kata Bupati
Saat ini, lanjut Bupati, banyak bahan kayu jati mentah yang mudah keluar dari wilayah Blora. Pihaknya pun segera melakukan pembicaraan dengan Perhutani setempat.
Tujuannya untuk membahas regulasi jual beli kayu jati metah. Ia pun berharap ada regulasi khusus agar kayu jati yang keluar dari Blora berbentuk bahan setengah jadi tidak hanya mentah saja.
”Selama ini mentah saja, mengolahnya di sana dan ekspor ya dari sana. Ke depan material yang ada ini diolah di sini, dan menyerap tenaga kerja,” terangnya.
Arief pun juga mencoba mengajak asosiasi untuk mencarikan solusi guna peningkatan ekspor kayu jati Blora itu. Ia pun berencana membuat program pelatihan desain ukir khas Blora.
”Sebenarnya sudah ada beberapa titik, dan nanti kita petakan, sehingga kita bisa ikut mendukung program pengingkatan ekspor,” Imbuhnya.
Salah satu pelaku UKM kerajinan jati di Tempellemahbang, Roisah (45) mengatakan, peminat kerajinan kayu jati di luar negeri sangatlah besar. Dari usahanya saja mampu mengekspor hingga 12 kontainer.
”Ya bisa dibilang sebulan satu kontainer untuk diekspor,” jelas Roisah.
Kontributor Blora
Editor: Zulkifli Fahmi