Ratusan Sapi di Kadengan Blora Terjangkit LSD
Nathan
Selasa, 28 Februari 2023 06:27:48
Dwiyanto, Sekretaris Desa Kadengan mengatakan sapi-sapi milik warganya yang terjangkit virus LSD itu tersebar di tujuh dusun.
’’Jumlah keseluruhannya sekitar ratusan sapi yang terjangkit virus LSD. Karena mayoritas di sini peternak sapi untuk menopang ekonomi. Data (sapi yang terjangkit virus LSD) kami kirim ke Koramil akhir Januari kemarin,’’ ucapnya, Senin (27/02/2023).
Baca: Tertabrak Bus di Jalan Blora-Cepu, Pemotor TewasDwiyanto menjelaskan, sudah ada petugas kesehatan hewan yang turun ke lapangan untuk mengecek kondisi sapi-sapi di wilayahnya.
’’Cek (kesehatan sapi) oleh dokter hewan. Ada juga dari dinas yang menunjuk salah satu mantri di Randublatung untuk mengurusinya,’’ terangnya.
Suyunarti (42) warga RT 04 RW 01 Desa Kadengan mengatakan sapi miliknya terserang virus LSD sejak seminggu lalu.
’’Saya punya tiga ekor sapi, Alhamdulillah hanya satu ekor yang terdampak (virus LSD) dan sudah semingguan,’’ ujarnya.
Ia menambahkan, virus LSD tidak berpengaruh terhadap nafsu makan sapi miliknya.
Ia menambahkan, virus LSD tidak berpengaruh terhadap nafsu makan sapi miliknya.’’Makan minum (sapi) masih normal, kalau (penyakit) manusia kayak penyakit herpes,’’ imbuh Suyunarti.Sampai saat ini, ia masih bingung cara mengatasi penyakit tersebut. Ia mengobati sapi miliknya yang terserang virus LSD berbekal ilmu dari para tetangga yang memiliki sapi dengan penyakit sama.’’Masih bingung cara menanggulanginya. Akhirnya dikasih tahu tetangga, kemudian saya beri sitrun yang dicampur air hangat terus dioleskan ke bagian luka. Semoga segera sehat,’’ katanya.Diketahui, LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.Adapun ciri-ciri sapi terserang LSD menunjukkan beberapa gejala seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, keropeng pada hidung dan rongga mulut dan pembengkakan pada kelenjar pertahanan. Kontributor BloraEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Blora – Ratusan sapi milik warga Desa Kadengan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD).
Dwiyanto, Sekretaris Desa Kadengan mengatakan sapi-sapi milik warganya yang terjangkit virus LSD itu tersebar di tujuh dusun.
’’Jumlah keseluruhannya sekitar ratusan sapi yang terjangkit virus LSD. Karena mayoritas di sini peternak sapi untuk menopang ekonomi. Data (sapi yang terjangkit virus LSD) kami kirim ke Koramil akhir Januari kemarin,’’ ucapnya, Senin (27/02/2023).
Baca: Tertabrak Bus di Jalan Blora-Cepu, Pemotor Tewas
Dwiyanto menjelaskan, sudah ada petugas kesehatan hewan yang turun ke lapangan untuk mengecek kondisi sapi-sapi di wilayahnya.
’’Cek (kesehatan sapi) oleh dokter hewan. Ada juga dari dinas yang menunjuk salah satu mantri di Randublatung untuk mengurusinya,’’ terangnya.
Suyunarti (42) warga RT 04 RW 01 Desa Kadengan mengatakan sapi miliknya terserang virus LSD sejak seminggu lalu.
’’Saya punya tiga ekor sapi, Alhamdulillah hanya satu ekor yang terdampak (virus LSD) dan sudah semingguan,’’ ujarnya.
Ia menambahkan, virus LSD tidak berpengaruh terhadap nafsu makan sapi miliknya.
’’Makan minum (sapi) masih normal, kalau (penyakit) manusia kayak penyakit herpes,’’ imbuh Suyunarti.
Sampai saat ini, ia masih bingung cara mengatasi penyakit tersebut. Ia mengobati sapi miliknya yang terserang virus LSD berbekal ilmu dari para tetangga yang memiliki sapi dengan penyakit sama.
’’Masih bingung cara menanggulanginya. Akhirnya dikasih tahu tetangga, kemudian saya beri sitrun yang dicampur air hangat terus dioleskan ke bagian luka. Semoga segera sehat,’’ katanya.
Diketahui, LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.
Adapun ciri-ciri sapi terserang LSD menunjukkan beberapa gejala seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, keropeng pada hidung dan rongga mulut dan pembengkakan pada kelenjar pertahanan.
Kontributor Blora
Editor: Zulkifli Fahmi