Rabu, 19 November 2025


Bersama Kepala Desa Sidomulyo, Suyatman, Bupati Blora Arief Rohman meninjau langsung embung tersebut, Minggu (2/4/2023). Tinjauan itu dilakukan, usai banjir bandang melanda Dukuh Jurangjero, Sabtu (1/4/2023).

’’Setelah kita lihat bersama Pak Kades, ternyata ini memang banyak pengendapan (sedimentasi-red). Banyak tanaman ganggangnya juga sehingga Pak Kades mengusulkan agar ada normalisasi dan diperluas,’’ ucapnya.

Baca: Bupati Apresiasi Sukun Berbagi dengan 1000 anak Yatim-piatu Di Blora

Dengan normalisasi diharapkan daya tampung embung bisa lebih maksimal. Selain itu, dapat mengurangi potensi banjir dan memaksimalkan manfaat bendungan atau embung untuk irigasi pertanian.

Menurut Arief, Embung Jurangjero merupakan aset yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, dibawah Ditjen SDA Kementerian PUPR. Pihaknya akan berkomunikasi dengan Kepala BBWS Pemali Juana untuk menyampaikan usulan itu.

’’Akan kita komunikasikan dengan Kepala BBWS Pemali Juana, Pak Adek Rizaldi. Dinas terkait, DPUPR kami minta menyiapkan usulan teknisnya. Semoga nanti ada solusi bersama,’’ lanjut Bupati.

Sementara itu, Kades Sidomulyo, Suyatman mengatakan, ketika hujan lebat banyak ladang garapan masyarakat di sekitar Embung Jurangjero yang ikut terendam air.Baca: Beri Pembinaan, Polres Blora Minta Kasus Sweeping Pesilat Tak Terulang’’Kalau bisa, dibebaskan sekalian untuk perluasan embung, dinormalisasi, agar daya tampung nya bisa lebih maksimal. Jika diperluas embung nya, bisa mengurangi potensi banjir,’’ ujarnya.Ia mengatakan, Embung Jurangjero itu sudah bertahun-tahun tidak ada pengerukan atau normalisasi. Kondisi saat ini, hanya ada petugas jaga yang bertugas merawat mesin dan buka tutup pintu air.Menurutnya, normalisasi sangat dibutuhkan, dan mengecek kondisi anak sungai yang alirannya masuk ke embung. Karena akibat luapan embung, sudah ada dua kali banjir yang terjadi. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler