Musibah kebakaran yang menimpa ponpes asuhan KH Ahmad Imam Syaifuddin Zuhri ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Dalam kejadian ini, bangunan rumah berbahan kayu hangus terbakar.
Peristiwa ini juga mengakibatkan satu orang mengalami luka bakar yang harus dilarikan ke puskesmas terdekat.
Kapolsek Randublatung AKP Les Pujianto menyatakan, awal mula kejadian diketahui Kartiko Budi Permana (19) sewaktu tidur bersama empat orang santri di dalam asrama putra ponpes setempat. Ia terbangun karena ada suara teriakan kebakaran dalam asrama putra tersebut.
Kemudian, keempat temannya itu lari ke depan rumah. Sedangkan Budi lari ke arah belakang asrama melewati api yang sedang menyala. Ia pun berhasil keluar asrama, namun naas dirinya mengalami luka bakar pada tubuhnya dan berteriak minta tolong.
”Korban selamat dan dibawa warga ke Puskesmas untuk memeriksakan lukanya. Korban mengalami luka bakar pada telapak tangan kanan, lutut kiri, dan wajah. Saat ini korban masih dirawat di Puskesmas Randublatung,” ujarnya.Warga sekitar bersama petugas Polsek Randublatung berusaha memadamkan api dan menyelamatkan barang-barang berharga lainnya. Selang 20 menit kemudian, datang lima mobil pemadam kebakaran dan berhasil memadamkan api tersebut.Api dapat dipadamkan Sekitar pukul 00.30 Wib. Penyebab kebakaran diduga karena adanya hubungan listrik arus pendek (korsleting).”Akibat peristiwa kebakaran ini kerugian sekitar Rp 250 juta dan beruntung tidak ada korban jiwa,” tandas AKP Les Pujianto. Editor: Dani Agus
Murianews, Blora – Kebakaran terjadi di asrama putra
Pondok Pesantren (Ponpes) Fatimah Az-Zahra di Kelurahan Wulung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Sabtu (20/05/2023) malam.
Musibah kebakaran yang menimpa ponpes asuhan KH Ahmad Imam Syaifuddin Zuhri ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Dalam kejadian ini, bangunan rumah berbahan kayu hangus terbakar.
Peristiwa ini juga mengakibatkan satu orang mengalami luka bakar yang harus dilarikan ke puskesmas terdekat.
Baca juga: Kebakaran Lahap Dua Rumah di Blora, Diduga dari STB Jebluk
Kapolsek Randublatung AKP Les Pujianto menyatakan, awal mula kejadian diketahui Kartiko Budi Permana (19) sewaktu tidur bersama empat orang santri di dalam asrama putra ponpes setempat. Ia terbangun karena ada suara teriakan kebakaran dalam asrama putra tersebut.
Kemudian, keempat temannya itu lari ke depan rumah. Sedangkan Budi lari ke arah belakang asrama melewati api yang sedang menyala. Ia pun berhasil keluar asrama, namun naas dirinya mengalami luka bakar pada tubuhnya dan berteriak minta tolong.
”Korban selamat dan dibawa warga ke Puskesmas untuk memeriksakan lukanya. Korban mengalami luka bakar pada telapak tangan kanan, lutut kiri, dan wajah. Saat ini korban masih dirawat di Puskesmas Randublatung,” ujarnya.
Warga sekitar bersama petugas Polsek Randublatung berusaha memadamkan api dan menyelamatkan barang-barang berharga lainnya. Selang 20 menit kemudian, datang lima mobil pemadam kebakaran dan berhasil memadamkan api tersebut.
Api dapat dipadamkan Sekitar pukul 00.30 Wib. Penyebab kebakaran diduga karena adanya hubungan listrik arus pendek (korsleting).
”Akibat peristiwa kebakaran ini kerugian sekitar Rp 250 juta dan beruntung tidak ada korban jiwa,” tandas AKP Les Pujianto.
Editor: Dani Agus