Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Ruang IGD (Instalasi Darurat) RSUD Blora (RSUD dr. Soetijono Kabupaten Blora, Jawa Tengah), belakangan ini dipenuhi pasien. Kebanyakan para pasien berkeluh demam dan dicurigai sebagai wabah DBD (Demam Berdarah Dengue).

Mengetahui hal ini, Bupati Blora H. Arief Rohman melakukan sidak ke RSUD Blora. Dalam kesempatan itu, H. Arief Rohman meminta agar warga waspada dan menjaga kesehatan.

Bupati Arief didampingi Kepala Dinkes Blora, menemui beberapa pasien dan menyemangati para tenaga kesehatan di RSUD Blora. Mereka diminta untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

''Akhir-akhir ini IGD RSUD dr. Soetijono Blora ternyata pasiennya penuh. Kebanyakan mengeluh demam dan mengarah ke demam berdarah. Untuk itu kami minta para dokter dan nakes meningkatkan pelayanan. Ikan sepat, ikan gabus dan ikan lele. Bekerja cepat, kerja bagus, tidak bertele-tele,'' ujar Arief Rohman, Jumat (12/1/2024).

Sementara itu, Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat ketika dikonfirmasi menyatakan hal yang sama. Dijelaskannya, saat ini memang ada banyak pasien yang memenuhi IGD RSU Blora. Namun demikian, tidak semuanya menderita Demam Berdarah.

"Memang akhir-akhir ini ada peningkatan kasus DBD. Untuk itu warga harus waspada,'' tandasnya.

Untuk kasus DBD di Blora selama tahun 2023, angkanya mencapai 266 kasus, dan dari kasus yang ada, sebanyak 12 diantaranya berakhir dengan meninggal dunia. Dinas Kesehatan Blora mengingatkan warga untuk waspada dengan serangan penyakit DBD.

Dari 16 kecamatan yang ada di Blora, ada 10 kecamatan yang memiliki kasus DBD cukup besar. Masing-masing, Kecamatan Blora 37 kasus, Ngawen 29, Kunduran 25, Kecamatan Tunjungan ada 26 kasus.

Selanjutnya, Kecamatan Cepu 23 kasus, Randublatung 23, Japah 17, Bogorejo 12, dan Kecamatan Banjarejo ada 12 kasus. Selama ini Dinkes Blora telah bergerak cepat manakala ditemukan kasus DBD di wilayah tertentu.

Seperti baru-baru ini, sebanyak 90 rumah di Kelurahan Tegalgunung, Blora Kota, di fogging setelah ditemukan adanya kasus DBD. Namun, kegiatan fogging tersebut hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa tetapi tidak untuk larva, telur ataupun jentik nyamuk.

"Justru yang paling efektif, masyarakat dihimbau untuk giat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan melakukan 3M plus. Dikarenakan kemungkinan perkembangbiakan nyamuk akan terus meningkatkan terutama di musim hujan," ucapnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar