Muriaews, Blora – Kegiatan pelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Blora kini semakin dimudahkan. Dinas Lingkungan Hidup Blora (DLH Blora) resmi meluncurkan layanan pengajuan perimpisan pohon secara online. Layanan ini menjadi bagian dari inovasi pelayanan publik sekaligus mendukung program unggulan Brahman (berSedekah Tanaman).
Inovasi ini memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin mengajukan perimpisan pohon, khususnya di wilayah turus jalan yang menjadi kewenangan DLH Blora. Tak hanya itu, platform digital ini juga menjadi media integratif untuk masyarakat berdonasi atau bersedekah tanaman sebagai wujud kontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan.
Kepala DLH Blora melalui Kepala Bidang PPKLHPKH, Ary Suhartono, mengungkapkan layanan ini hadir sebagai jawaban atas meningkatnya permohonan perimpisan yang masuk. Dengan sistem yang lebih efisien dan transparan, masyarakat kini bisa mengakses layanan dari mana saja tanpa harus datang langsung ke kantor DLH Blora.
“Dengan layanan ini, kami tidak hanya memberikan kemudahan pelayanan, tetapi juga mengajak masyarakat turut serta menjaga keseimbangan ekosistem lewat program Sedekah Tanaman. Satu pohon dipangkas, satu tanaman ditanam – semangat itu yang ingin kita gerakkan bersama,” ujar Ary, Jumat (11/07/2025).
Ary menjelaskan, program Sedekah Tanaman terbuka bagi siapa saja, baik masyarakat perorangan, pelaku usaha, maupun instansi pemerintah. Sedekah tanaman dari masyarakat akan dimanfaatkan untuk memperluas tutupan hijau, terutama di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang tersebar di wilayah Blora.
“Melalui program (Sedekah Tanaman) ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif akan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga lingkungan. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi gerakan nyata untuk Blora yang lebih hijau dan berkelanjutan,” imbuhnya.
DLH Blora optimistis, sinergi antara pelayanan berbasis digital dan semangat gotong royong dalam penghijauan akan menjadi langkah strategis menuju pembangunan lingkungan hidup yang lestari. Program Sedekah Tanaman pun diharapkan menjadi bagian dari gaya hidup baru masyarakat Blora—peduli, aktif, dan bertanggung jawab terhadap alam.
Editor: Budi Santoso
