Tergerus Air Sungai, Jembatan Darurat Temuwoh Blora Ditutup Sementara
Nathan
Rabu, 17 September 2025 12:14:00
Murianews, Blora – Jembatan Darurat Temuwoh yang berada di Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, untuk sementara ditutup. Penutupan dilakukan setelah bagian sayap jembatan tergerus arus deras sungai, Rabu (17/9/2025).
Jembatan Darurat Temuwoh tersebut, sebelumnya difungsikan sebagai akses warga selama jembatan utama atau jembatan Temuwoh dalam tahap perbaikan. Namun, derasnya aliran sungai akibat hujan lebat yang mengguyur Blora dan sekitarnya sejak Selasa sore hingga malam, membuat kondisi jembatan darurat itu membahayakan pengguna jalan.
Berdasarkan pantauan Murianews.com di lokasi, batu grosok yang menjadi dasar penopang jembatan Darurat Temuwoh ikut hanyut terbawa air. Sehingga rangka besi jembatan tampak terbuka.
Selain itu, bagian sayap jembatan sisi selatan mengalami longsor dan dikhawatirkan menimbulkan longsor susulan. Kepala Desa Talokwohmojo, Ernawan, membenarkan jika jembatan tidak bisa dilalui sejak Rabu (17/9/2025) dini hari WIB.
“Untuk jembatan darurat ini tidak bisa dilalui pengendara sejak dini hari tadi. Saya dapat laporan dari warga bahwa bagian selatan jembatan tergerus arus sungai hingga longsor, sehingga tidak memungkinkan dilewati,” jelasnya.
Ernawan menambahkan, sementara waktu masyarakat dialihkan melewati jalur alternatif Kedungsatriyan – Karangtengah – Talokwohmojo, akibat kondisi terkini Jembatan Darurat Temuwoh. Meski harus memutar lebih jauh, jalur itu lebih aman.
“Jalur alternatif ini membuat warga harus memutar sekitar dua kilometer. Kami berharap warga bisa bersabar sampai arus sungai mengecil dan perbaikan bisa dilakukan,” imbuhnya.
Hingga kini belum dipastikan kapan Jembatan Darurat Temuwoh tersebut dapat difungsikan kembali. Pihak pemerintah desa masih menunggu kondisi arus sungai surut sehingga perbaikan bisa dilakukan.
Sementara itu, pembangunan jembatan Temuwoh tetap berjalan. Sejumlah pekerja proyek terlihat melanjutkan pekerjaan di lapangan. Jembatan yang menelan anggaran Rp 9,3 miliar dari APBD Kabupaten Blora itu diharapkan bisa menjadi akses utama warga setelah selesai dibangun.



