Wakil Bupati Blora Hj Sri Setyorini hadir langsung di acara ini, didampingi Ketua Umum Duta Petani Milenial Andalan Indonesia Rayndra Syahdan, serta Senior Project Manager Sustainability & Clean Ammonia PT Pupuk Indonesia, M. Roziqin Busyro. Selain itu juga hadir para petani dan petani milenial dari berbagai wilayah Blora.
Melalui program ini, petani akan menerima bantuan berupa benih tanaman buah keras seperti alpukat dan kelengkeng, serta pupuk. Distribusi benih tahap pertama mencakup 5 hektare lahan, dari total 79 hektare yang telah dirancang secara teknis. Penyaluran benih akan dilakukan secara bertahap hingga target 1.000 hektare tercapai pada pertengahan 2026.
Wakil Bupati Hj. Sri Setyorini menyampaikan apresiasi atas inisiasi program yang dinilai strategis dalam mendukung swasembada pangan nasional ini. Pihaknya berharap program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memperkuat keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan petani.
“Jenengan sudah dibantu, nanti harus bisa mandiri dan mengembangkan usaha agar kesejahteraan meningkat,” pesan Wakil Bupati Blora kepada para petani yang hadir.
Sementara itu Rayndra Syahdan menegaskan, program ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang dijalankan bersama Kementerian Pertanian dan berlokasi di Blora. Pihaknya mendorong petani kawasan hutan sosial untuk memetakan lahan yang bisa dimanfaatkan agar target 1.000 hektare tanaman buah dapat segera tercapai.
“Harapannya, ketika tanaman buah sudah berumur 3–4 tahun, petani bisa memperoleh pendapatan tambahan dari hasil panen buah,” ujarnya.
Murianews, Blora – Pemerintah Kabupaten Blora bersama Kementerian Pertanian RI dan PT Pupuk Indonesia resmi meluncurkan Program Nature Based Solution Agroforestry. Program ini menargetkan pemanfaatan 1.000 hektare lahan untuk penanaman tanaman buah.
Tujuan program ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya petani milenial, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Kick off program dilaksanakan pada Kamis (30/10/2025) di Balai Desa Kedungrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora.
Wakil Bupati Blora Hj Sri Setyorini hadir langsung di acara ini, didampingi Ketua Umum Duta Petani Milenial Andalan Indonesia Rayndra Syahdan, serta Senior Project Manager Sustainability & Clean Ammonia PT Pupuk Indonesia, M. Roziqin Busyro. Selain itu juga hadir para petani dan petani milenial dari berbagai wilayah Blora.
Melalui program ini, petani akan menerima bantuan berupa benih tanaman buah keras seperti alpukat dan kelengkeng, serta pupuk. Distribusi benih tahap pertama mencakup 5 hektare lahan, dari total 79 hektare yang telah dirancang secara teknis. Penyaluran benih akan dilakukan secara bertahap hingga target 1.000 hektare tercapai pada pertengahan 2026.
Wakil Bupati Hj. Sri Setyorini menyampaikan apresiasi atas inisiasi program yang dinilai strategis dalam mendukung swasembada pangan nasional ini. Pihaknya berharap program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memperkuat keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan petani.
“Jenengan sudah dibantu, nanti harus bisa mandiri dan mengembangkan usaha agar kesejahteraan meningkat,” pesan Wakil Bupati Blora kepada para petani yang hadir.
Sementara itu Rayndra Syahdan menegaskan, program ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang dijalankan bersama Kementerian Pertanian dan berlokasi di Blora. Pihaknya mendorong petani kawasan hutan sosial untuk memetakan lahan yang bisa dimanfaatkan agar target 1.000 hektare tanaman buah dapat segera tercapai.
“Harapannya, ketika tanaman buah sudah berumur 3–4 tahun, petani bisa memperoleh pendapatan tambahan dari hasil panen buah,” ujarnya.
Pupuk...
Rayndra juga menyampaikan komitmen Wakil Menteri Pertanian untuk memperjuangkan subsidi pupuk bagi petani di kawasan hutan sosial melalui skema RDKK. Program 1.000 hektare tanaman buah ini diharapkan bisa memberikan hasil seperti yang direncanakan.
Sedangkan Roziqin Busyro dari PT Pupuk Indonesia menegaskan, pihaknya memiliki tanggung jawab dalam memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani. Sekaligus mendukung program keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Program agroforestry ini adalah langkah nyata untuk menjaga bumi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Program ini juga sejalan dengan visi Kabupaten Blora melalui gerakan “Gerbang Blora” yang fokus pada pengembangan tanaman buah lokal nusantara. Pemerintah Kabupaten Blora juga telah menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi untuk mendukung pengembangan sektor pertanian khususnya tanaman buah.
Editor: Budi Santoso
