Dia ditemukan tergeletak di sawahnya sendiri, Jumat (10/3/2023) dini hari. Diduga dia meninggal setelah tersengat listrik jebakan tikus yang baru saja dibuatnya, Kamis (9/3/2023).
Kapolsek Penawangan AKP Darmono menerangkan, kejadian tersebut bermula korban yang berpamitan akan melihat sawahnya. Namun, hingga tengah malam, Kamis (9/3/2023) korban tak kunjung pulang. Patmo, ayah korban pun mencarinya.
’’Karena tak kunjung pulang itulah, akhirnya orang tua korban atau saksi mencari korban ke sawah. Sampai di sawah, dia menemukan sorotan lampu senter. Didekati, kemudian ditemukan korban sudah dalam keadaan tergeletak di sawahnya,’’ terang Kapolsek.
Mengetahui anaknya tergeletak, Patmo langsung memberitahu warga sekitar. Insiden itu pun dilaporkan ke Polsek Penawangan.
Pihak Polsek Penawangan bersama TIM Inafis Polres Grobogan kemudian ke lokasi untuk mengecek kondisi korban.
Pihak Polsek Penawangan bersama TIM Inafis Polres Grobogan kemudian ke lokasi untuk mengecek kondisi korban.’’Setelah dicek, dipastikan korban sudah dalam keadaan meninggal. Di tubuh jenazah, didapati luka-luka di beberapa bagian,’’ paparnya.Luka itu antara lain yakni lecet di pipi kanan, lecet pada daun telinga, luka gores pada bibir kanan bawah. Kemudian luka lecet pada punggung tangan kanan, dan luka bakar pada paha kanan sebanyak 4 goresan dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm.’’Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan pihak keluarga menolak dilakukan autopsi. Jenazah korban pun diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,’’ tutupnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Jebakan tikus yang dialiri listrik di Kabupaten Grobogan kembali memakan korban. Petani Desa Wedoro, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Samudi (53) dikabarkan meninggal dunia usai kesetrum jebakan tikus.
Dia ditemukan tergeletak di sawahnya sendiri, Jumat (10/3/2023) dini hari. Diduga dia meninggal setelah tersengat listrik jebakan tikus yang baru saja dibuatnya, Kamis (9/3/2023).
Kapolsek Penawangan AKP Darmono menerangkan, kejadian tersebut bermula korban yang berpamitan akan melihat sawahnya. Namun, hingga tengah malam, Kamis (9/3/2023) korban tak kunjung pulang. Patmo, ayah korban pun mencarinya.
Baca: Ini Dia Pemenang Karnaval Budaya HUT Grobogan
’’Karena tak kunjung pulang itulah, akhirnya orang tua korban atau saksi mencari korban ke sawah. Sampai di sawah, dia menemukan sorotan lampu senter. Didekati, kemudian ditemukan korban sudah dalam keadaan tergeletak di sawahnya,’’ terang Kapolsek.
Mengetahui anaknya tergeletak, Patmo langsung memberitahu warga sekitar. Insiden itu pun dilaporkan ke Polsek Penawangan.
Pihak Polsek Penawangan bersama TIM Inafis Polres Grobogan kemudian ke lokasi untuk mengecek kondisi korban.
’’Setelah dicek, dipastikan korban sudah dalam keadaan meninggal. Di tubuh jenazah, didapati luka-luka di beberapa bagian,’’ paparnya.
Luka itu antara lain yakni lecet di pipi kanan, lecet pada daun telinga, luka gores pada bibir kanan bawah. Kemudian luka lecet pada punggung tangan kanan, dan luka bakar pada paha kanan sebanyak 4 goresan dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm.
’’Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan pihak keluarga menolak dilakukan autopsi. Jenazah korban pun diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,’’ tutupnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi