Puluhan guru swasta dari berbagai SD dan SMP di Grobogan itu kemudian mengikuti audiensi dengan Kepala Disdik Grobogan Purnyomo dan Kepala BKPPD Grobogan Padma Saputra. Dalam audiensi tersebut, para guru swasta meminta ada kejelasan terkait nasib mereka.
Renyta, salah satu guru swasta dalam audiensi tersebut mengatakan, sudah dua tahun belakangan ini para guru swasta tidak mendapat penempatan sebagai guru PPPK. Karena itu, pihaknya ingin 166 guru swasta segera mendapatkan kejelasan.
’’Kami itu ingin di tahun 2023 ini mendapatkan penempatan, karena sudah dua tahun belakangan, terutama tahun kemarin, kami sama sekali tidak mendapatkan penempatan,’’ terang Renyta yang sudah mengajar selama 18 tahun itu.
Dia menyatakan terus berjuang bersama para guru swasta lain bisa segera mendapatkan kejelasan. Salah satu caranya, yakni meminta audiensi dengan pihak terkait sesering mungkin agar keluhannya dan rekan-rekannya didengar.Sementara itu, Kepala Disdik Grobogan Purnyomo mengatakan, pihaknya tidak membeda-bedakan antara guru honorer di sekolah negeri dan swasta. Meski begitu, terkait tuntutan PPPK para guru swasta tersebut, menurutnya harus sesuai dengan regulasi.’’Semua harus mengacu regulasi. Kalau menabrak regulasi juga tidak baik. Saya tadi kan tidak mengatakan swasta. Saya katakan adik-adik honorer, jadi mereka ini satu kesatuan lah,’’ katanya.https://youtu.be/1qN2BYr3orwEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Para guru swasta di Kabupaten Grobogan menuntut agar diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka pun menggeruduk Dinas Pendidikan (Disdik) Grobogan, Senin (20/3/2023).
Puluhan guru swasta dari berbagai SD dan SMP di Grobogan itu kemudian mengikuti audiensi dengan Kepala Disdik Grobogan Purnyomo dan Kepala BKPPD Grobogan Padma Saputra. Dalam audiensi tersebut, para guru swasta meminta ada kejelasan terkait nasib mereka.
Renyta, salah satu guru swasta dalam audiensi tersebut mengatakan, sudah dua tahun belakangan ini para guru swasta tidak mendapat penempatan sebagai guru PPPK. Karena itu, pihaknya ingin 166 guru swasta segera mendapatkan kejelasan.
’’Kami itu ingin di tahun 2023 ini mendapatkan penempatan, karena sudah dua tahun belakangan, terutama tahun kemarin, kami sama sekali tidak mendapatkan penempatan,’’ terang Renyta yang sudah mengajar selama 18 tahun itu.
Baca: Warga Swadaya Datangkan Alat Berat Perbaiki Jalan Sedadi-Lajer Grobogan
Dia menyatakan terus berjuang bersama para guru swasta lain bisa segera mendapatkan kejelasan. Salah satu caranya, yakni meminta audiensi dengan pihak terkait sesering mungkin agar keluhannya dan rekan-rekannya didengar.
Sementara itu, Kepala Disdik Grobogan Purnyomo mengatakan, pihaknya tidak membeda-bedakan antara guru honorer di sekolah negeri dan swasta. Meski begitu, terkait tuntutan PPPK para guru swasta tersebut, menurutnya harus sesuai dengan regulasi.
’’Semua harus mengacu regulasi. Kalau menabrak regulasi juga tidak baik. Saya tadi kan tidak mengatakan swasta. Saya katakan adik-adik honorer, jadi mereka ini satu kesatuan lah,’’ katanya.
https://youtu.be/1qN2BYr3orw
Editor: Zulkifli Fahmi