Jembatan Kayu Membahayakan Ini Jadi Akses Vital Warga Grobogan
Saiful Anwar
Kamis, 6 April 2023 16:22:37
Jembatan berbahan kayu itu dibuat tanpa pengaman kanan-kiri. Padahal, tinggi jembatan dengan Sungai Glugu yang melintas di bawahnya sekitar 30 meter.
Ada dua jembatan dengan kondisi yang sama di dusun itu. Lokasinya di Dukuh Bulakarjo dan Dukuh Klumpit, Dusun Krai, Desa Bandungharjo.
’’Jadi Dusun Krai ini terdiri dari beberapa dukuh. Dua jembatan kayu itu masing-masing berada di ujung Dukuh Bulakarjo dan Dusun Klumpit. Panjangnya kira-kira 40 meter dan 50 meter, dengan lebar sama-sama 1,5 meter,’’ ujar Yabiyanto, warga Dusun Krai, Kamis (6/4/2023).
Baca: Asyik Main Judi saat Ramadan, Dua Warga Godong Grobogan Digeropyok PolisiDua jembatan itu sendiri dipisahkan hutan sepanjang sekitar 300 meter dengan jalanan berbatu. Kedua jembatan itu berada di ujung pemukiman warga.
Yabi menambahkan, karena sempitnya jembatan itu membuat pengendara sering jatuh ke sungai. Sepengetahuannya, terakhir kali pengendara jatuh ke sungai sekitar satu atau dua pekan lalu.
’’Yang jatuh ke sungai tidak satu atau dua orang saja, sudah sangat sering. Terakhir kali kira-kira satu atau dua minggu yang lalu, sampai patah tulang,’’ kata dia.[caption id="attachment_371267" align="alignleft" width="1280"]

Penampakan jembatan kayu di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah yang disebut-sebut sering bikin warga jatuh ke sungai. (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]Sementara itu, Didik, warga Desa Jambangan, Kecamatan Geyer menambahkan, jembatan itu menjadi akses vital bagi warga. Dia pun sejak kecil setiap hari selalu melewati jembatan tersebut saat pergi ke sekolah.’’Desa Jambangan ini kan berbatasan langsung dengan Bandungharjo, jadi adanya jembatan ini sangat penting untuk akses warga. Banyak anak sekolah, yang bekerja, ke pasar lewat sini. Warga Jambangan kalau mau ke kota (Purwodadi) pasti lewat sini. Kalau lewat Geyer memutar jauh,’’ paparnya. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Jembatan kayu selebar 1,5 meter di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah kondisinya memprihatinkan.
Jembatan berbahan kayu itu dibuat tanpa pengaman kanan-kiri. Padahal, tinggi jembatan dengan Sungai Glugu yang melintas di bawahnya sekitar 30 meter.
Ada dua jembatan dengan kondisi yang sama di dusun itu. Lokasinya di Dukuh Bulakarjo dan Dukuh Klumpit, Dusun Krai, Desa Bandungharjo.
’’Jadi Dusun Krai ini terdiri dari beberapa dukuh. Dua jembatan kayu itu masing-masing berada di ujung Dukuh Bulakarjo dan Dusun Klumpit. Panjangnya kira-kira 40 meter dan 50 meter, dengan lebar sama-sama 1,5 meter,’’ ujar Yabiyanto, warga Dusun Krai, Kamis (6/4/2023).
Baca: Asyik Main Judi saat Ramadan, Dua Warga Godong Grobogan Digeropyok Polisi
Dua jembatan itu sendiri dipisahkan hutan sepanjang sekitar 300 meter dengan jalanan berbatu. Kedua jembatan itu berada di ujung pemukiman warga.
Yabi menambahkan, karena sempitnya jembatan itu membuat pengendara sering jatuh ke sungai. Sepengetahuannya, terakhir kali pengendara jatuh ke sungai sekitar satu atau dua pekan lalu.
’’Yang jatuh ke sungai tidak satu atau dua orang saja, sudah sangat sering. Terakhir kali kira-kira satu atau dua minggu yang lalu, sampai patah tulang,’’ kata dia.
[caption id="attachment_371267" align="alignleft" width="1280"]

Penampakan jembatan kayu di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah yang disebut-sebut sering bikin warga jatuh ke sungai. (Murianews/Saiful Anwar)[/caption]
Sementara itu, Didik, warga Desa Jambangan, Kecamatan Geyer menambahkan, jembatan itu menjadi akses vital bagi warga. Dia pun sejak kecil setiap hari selalu melewati jembatan tersebut saat pergi ke sekolah.
’’Desa Jambangan ini kan berbatasan langsung dengan Bandungharjo, jadi adanya jembatan ini sangat penting untuk akses warga. Banyak anak sekolah, yang bekerja, ke pasar lewat sini. Warga Jambangan kalau mau ke kota (Purwodadi) pasti lewat sini. Kalau lewat Geyer memutar jauh,’’ paparnya.
Editor: Zulkifli Fahmi