Kamis, 20 November 2025


Kita harus bersyukur dapat dipertemukan dengan Ramadan tahun ini. Pada Ramadan, kita berpuasa di siang hari dan bisa menikmati qiyamul lail di malam hari.

Kita bersyukur diberi kesempatan untuk berbuat baik pada Ramadan kepada siapa pun. Dengan demikian, kita merasakan hikmah-hikmah pada bulan yang suci ini.

Dalam sebuah hadis disebutkan:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ


Artinya: ’’Ada dua kenikmatan di mana banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.’’ (HR. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas).

Kita dikaruniai kesehatan oleh Allah SWT sehingga mampu berpuasa. Kita diminta untuk melakukan hal yang baik-baik di tengah kondisi yang sehat itu, jangan sampai tertipu atau lengah dengan melakukan perbuatan tercela.


Puasa merupakan sarana mencapai ketakwaan, sarana mensyukuri nikmat, melatih pengekangan jiwa. Puasa juga membuat hati lembut, dan mampu membuat hati fokus untuk zikir mengagungkan Allah SWT.Manusia merupakan makhluk yang terus memiliki keinginan, sehingga menjaga hawa nafsu saat Ramadan sebenarnya merupakan sesuatu yang sulit.Ketika kita mampu mengekang hawa nafsu, dan terus bertakwa kepada Allah SWT, maka kita akan menjadi orang yang menang.Hanya orang-orang terpilihlah yang mampu mengekang hawa nafsu sepenuhnya di saat Ramadan. Maka, berusahalah menjadi orang-orang terpilih itu dengan terus berbuat kebaikan, perilaku yang diridai Allah SWT. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler