Rabu, 19 November 2025


Selain sapi yang mati tersebut, ada sebanyak 46 ekor lainnya terpaksa dipotong karena terpapar LSD. Jumlah itu pun meningkat signifikan dibanding data per awal Maret lalu, di mana hanya terdapat tiga ekor sapi mati dipotong.

Data tersebut juga menunjukkan ada kenaikan kasus hingga nyaris 100 kasus dalam sebulan terakhir. Total kasus kini mencapai 1821 kasus, dari sebulan lalu sebanyak 1735 kasus.

Baca: Desa Miskin Ekstrem di Grobogan Jadi Sasaran Pasar Murah Jelang Lebaran

Meski begitu, angka kesembuhan juga naik signifikan. Dari sebulan lalu hanya 163 kasus, kini angka kesembuhannya mencapai 843 kasus. Sementara, kasus aktif kini ada sebanyak 863 kasus.

Dari total 19 kecamatan di Grobogan, masih ada satu kecamatan yang belum ditemukan kasus, yakni Kecamatan Klambu.Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan Riyanto tak menampik banyaknya sapi yang mati. Hingga kini pun, alokasi vaksin untuk Grobogan belum jelas.’’Ya memang betul (banyak yang mati, red). Vaksinnya belum tahu, karena ada refocusing anggaran di (pemerintah) Pusat untuk pengadaan vaksinnya. Dulu kami mengajukan 165 ribu dosis,’’ kata dia. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler