Jajal Benih Baru, Petani Jagung di Jumo Grobogan Semringah Ketiban Cuan
Saiful Anwar
Sabtu, 6 Mei 2023 16:01:00
’’Modal sekitar Rp 2 juta, total hasil panen ini sekitar Rp 10 juta,’’ ujarnya, Sabtu (6/5/2023).
Benih baru yang dijajalnya yakni R7 varian Gold. Keberhasilan panen kali ini membuatnya akan memakai lagi benih produksi PT Restu Agropro Jayamas (Raja) itu.
Pujo menambahan, dia menggunakan benih sekitar 10 kg. Sedangkan pupuknya, dia memilih urea dan NPK yang nonsubsidi. Dia lebih merekomendasikan pupuk nonsubsidi karena lebih mudah didapatkan.
Baca: PKS Grobogan Target Empat Kursi di Dewan’’Kalau misalnya pupuk subsidi dari pemerintah itu kurang, para petani bisa pakai pupuk nonsubsidi. Karena pupuk itu tidak boleh telat, maka saya rekomendasikan pakai nonsubsidi,’’ lanjutnya.
Sementara itu, Area Manajer Marketing Wilayah Jawa Tengah PT Raja, Bambang Arianto menjelaskan, meski hasilnya sudah cukup bagus, namun sebanarnya masih mampu dioptimalkan. Sebab, dengan benih R7-Gold, potensi panennya bisa mencapai 10 ton.
’’Dari potensi 10 ton, petani mampu mendapatkan 8,3 ton per hektarnya. Tapi hasil itu sudah di atas rata-rata petani lain (yang tidak pakai R7) yang rata-rata 6-7 ton per hektarnya,’’ paparnya.
Baca: Panen Melimpah, Bupati Grobogan pada Menteri Pertanian: Jangan Ada Impor Jagung!Bambang menambahkan, sebenarnya pengaplikasian penanaman benih tersebut relatif sama dengan yang lain. Menurutnya, yang menjadikan hasil panen masih di bawah maksimal potensi karena air yang terlalu banyak.’’Aplikasi yang tepat sebenarnya ya standar, pupuk dua kali dan air yang cukup, jangan terlalu banyak. Ini kan karena intensitas hujan tinggi, jadinya airnya melimpah,’’ tandasnya.https://youtu.be/EbXcX2NiJkMEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Pujo Asmoro, petani jagung asal Desa Jumo, Kecamatan Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah semringah. Sebab, dia berhasil memanen ladang jagung 0,5 hektarnya dengan keuntungan yang lumayan dengan benih anyar.
’’Modal sekitar Rp 2 juta, total hasil panen ini sekitar Rp 10 juta,’’ ujarnya, Sabtu (6/5/2023).
Benih baru yang dijajalnya yakni R7 varian Gold. Keberhasilan panen kali ini membuatnya akan memakai lagi benih produksi PT Restu Agropro Jayamas (Raja) itu.
Pujo menambahan, dia menggunakan benih sekitar 10 kg. Sedangkan pupuknya, dia memilih urea dan NPK yang nonsubsidi. Dia lebih merekomendasikan pupuk nonsubsidi karena lebih mudah didapatkan.
Baca: PKS Grobogan Target Empat Kursi di Dewan
’’Kalau misalnya pupuk subsidi dari pemerintah itu kurang, para petani bisa pakai pupuk nonsubsidi. Karena pupuk itu tidak boleh telat, maka saya rekomendasikan pakai nonsubsidi,’’ lanjutnya.
Sementara itu, Area Manajer Marketing Wilayah Jawa Tengah PT Raja, Bambang Arianto menjelaskan, meski hasilnya sudah cukup bagus, namun sebanarnya masih mampu dioptimalkan. Sebab, dengan benih R7-Gold, potensi panennya bisa mencapai 10 ton.
’’Dari potensi 10 ton, petani mampu mendapatkan 8,3 ton per hektarnya. Tapi hasil itu sudah di atas rata-rata petani lain (yang tidak pakai R7) yang rata-rata 6-7 ton per hektarnya,’’ paparnya.
Baca: Panen Melimpah, Bupati Grobogan pada Menteri Pertanian: Jangan Ada Impor Jagung!
Bambang menambahkan, sebenarnya pengaplikasian penanaman benih tersebut relatif sama dengan yang lain. Menurutnya, yang menjadikan hasil panen masih di bawah maksimal potensi karena air yang terlalu banyak.
’’Aplikasi yang tepat sebenarnya ya standar, pupuk dua kali dan air yang cukup, jangan terlalu banyak. Ini kan karena intensitas hujan tinggi, jadinya airnya melimpah,’’ tandasnya.
https://youtu.be/EbXcX2NiJkM
Editor: Zulkifli Fahmi