Itu setelah para anggota Komisi C DPRD Grobogan itu meninjau lokasi tersebut, Senin (8/5/2023). Di kesempatan itu, mereka didampingi pihak DPUPR Grobogan dan pemerintah desa setempat.
Anggota Komisi C DPRD Grobogan Sumarli mengatakan, pihaknya ingin melihat langsung kondisi jembatan kayu yang belakangan ramai diberitakan. Apalagi dalam pemberitaan itu, jembatan tersebut sudah beberapa kali makan korban jatuh ke sungai.
’’Kami cek langsung jembatan yang sempat viral ini. Ternyata memang selain kurang lebar, dan tidak ada pengamannya di bagian sampingnya, jadi hanya bisa dilewati motor,’’ ujarnya.
Dewan dari Fraksi Hanura itu menambahkan, sebenarnya tiang penyangga jembatan masih cukup bagus. Namun memang, karena landasan jembatannya terbuat dari kayu membuatnya mudah lapuk.
Pihaknya pun meminta kepada pihak DPUPR untuk memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih nyaman menggunakan jembatan tersebut.
’’Kami minta jembatan sepanjang sekitar 50 meter ini diprioritaskan pembangunannya, karena jembatan ini menjadi akses vital bagi warga,” imbuh Sumarli.
Sebelumnya diberitakan, jembatan kayu di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Toroh sering bikin jatuh warga ke sungai. Selain sempit, jembatan itu juga licin seusai turun hujan. Ada dua jembatan di ruas tersebut dengan kondisi serupa.Pihak DPUPR Grobogan menyatakan, pembangunan satu dari dua jembatan kayu tersebut akan dilakukan tahun depan. Rencana anggarannya yakni sebesar Rp 4 miliar. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Komisi C DPRD Grobogan minta pembangunan jembatan kayu di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Grobogn, Jawa Tengah, diprioritaskan.
Itu setelah para anggota Komisi C DPRD Grobogan itu meninjau lokasi tersebut, Senin (8/5/2023). Di kesempatan itu, mereka didampingi pihak DPUPR Grobogan dan pemerintah desa setempat.
Anggota Komisi C DPRD Grobogan Sumarli mengatakan, pihaknya ingin melihat langsung kondisi jembatan kayu yang belakangan ramai diberitakan. Apalagi dalam pemberitaan itu, jembatan tersebut sudah beberapa kali makan korban jatuh ke sungai.
’’Kami cek langsung jembatan yang sempat viral ini. Ternyata memang selain kurang lebar, dan tidak ada pengamannya di bagian sampingnya, jadi hanya bisa dilewati motor,’’ ujarnya.
Baca: DPRD Grobogan Godok Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah
Dewan dari Fraksi Hanura itu menambahkan, sebenarnya tiang penyangga jembatan masih cukup bagus. Namun memang, karena landasan jembatannya terbuat dari kayu membuatnya mudah lapuk.
Pihaknya pun meminta kepada pihak DPUPR untuk memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih nyaman menggunakan jembatan tersebut.
’’Kami minta jembatan sepanjang sekitar 50 meter ini diprioritaskan pembangunannya, karena jembatan ini menjadi akses vital bagi warga,” imbuh Sumarli.
Baca: Ini Rekomendasi DPRD Grobogan Terkait LKPJ Bupati 2022
Sebelumnya diberitakan, jembatan kayu di Dusun Krai, Desa Bandungharjo, Toroh sering bikin jatuh warga ke sungai. Selain sempit, jembatan itu juga licin seusai turun hujan. Ada dua jembatan di ruas tersebut dengan kondisi serupa.
Pihak DPUPR Grobogan menyatakan, pembangunan satu dari dua jembatan kayu tersebut akan dilakukan tahun depan. Rencana anggarannya yakni sebesar Rp 4 miliar.
Editor: Zulkifli Fahmi