Kamis, 20 November 2025


Sumarsono mengatakan, DBH tersebut nantinya pun bisa digunakan untuk pembangunan di Kota Kedelai. Hasil DBH itu akan mulai diterima Pemkab Grobogan dalam beberapa tahun ke depan.

”Sumber gas di daerah perbatasan Gubug dan Tegowanu (Pranten), jumlahnya cukup besar. Insyaallah tidak kalah dengan Bojonegoro. Bagi hasil Insyaallah ratusan miliar, sehingga bisa digunakan untuk pembangunan,” papar Sekda dalam Halalbihalal di PMI Grobogan, Senin (22/5/2023).

Baca: Modalnya Lebihi APBD, Pemkab Grobogan Tak Ikut Tanam Saham di Sumur Gas Pranten 

Lebih lanjut, Sekda menambahkan, gas di Pranten sudah mulai dieksploitasi. Dia menegaskan sudah tidak lagi dieksplorasi, tapi benar-benar dieksploitasi untuk mengambil hasilnya.

”Sudah mulai dieksploitasi, bukan hanya eksplorasi. Artinya sudah mengambil hasil, Alhamdulillah kelihatannya ekonomis,” lanjutnya.

Dia pun meminta agar masyarakat sekitar mendukung proyek tersebut. Dengan demikian, proses eksploitasi berlangsung lancar sesuai dengan yang telah diprogramkan.Baca: Sumur Mati di Tinanding Grobogan Sempat Semburkan Gas”Yang penting proses eksploitasi lancar. Kemudian, kami minta masyarakat mendukung program itu. kami selalu bersinergi dengan Pemerintah Pusat,” katanya.Sebagaimana diberitakan, proses eksploitasi gas yang dilakukan PT TIS Petroleum di Pranten dijadwalkan mulai Mei 2023 ini. Diperkirakan, cadangan gas di sumur  yang dinamai RBG-3B itu mencapai 30 tahun. Editor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler