Soal Penanganan Stunting, Ganjar: Jangan Menikah Dini
Saiful Anwar
Selasa, 23 Mei 2023 17:28:31
Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri Tausiyah Kebangsaan Gerakan Semesta Mencegah Stunting Kabupaten Grobogan, Selasa (23/5/2023) di Gedung Serba Guna (GSG) Dewi Sri Purwodadi, Grobogan.
Kegiatan itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Baca: Ganjar Tanggapi Curhatan Kelangkaan Pupuk Petani Grobogan”Arahan Pak Menko tadi kita tarik dari yang paling bawah, remaja putri jangan menikah dini. Remaja putri itu kalau tidak menikah dini, maka insya Allah akan mencegah adanya potensi stunting,” ujar Ganjar.
Selain memberikan edukasi guna mencegah pernikahan dini, menurutnya, penting juga memperhatikan kesehatan para remaja putri. Antara lain dengan memberikan vitamin penambah darah.
”Remaja putri juga perlu diperhatikan, biasanya diberikan vitamin penambah darah,” imbuhnya.
Upaya tersebut terus dilakukan hingga remaja putri sudah berusia matang, menikah, kemudian hamil, melahirkan dan menyusui. Ganjar menyampaikan, upaya itu sudah efektif dilakukan melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
”Begitu menikah, mesti diperhatikan betul laki-laki dan perempuan calon pengantinnya sehat dan usianya sudah cukup matang. Jadi tidak menikah muda sehingga program ‘
Jo Kawin Bocah’ akan berjalan. Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin mesti dilakukan,” katanya.
Ganjar menuturkan, melalui Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, kondisi Kesehatan ibu dan bayi yang dikandung sangat diperhatikan. Ibu hamil dipastikan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Jika ibu hamil kurang gizi, akan segera dilakukan intervensi.Ditambahkan Ganjar, penanganan stunting juga dilakukan satu paket dengan penuntasan kemiskinan ekstrem.”Kita bisa melaksanakan secara paket. Jadi yang sekarang sedang kita kerjakan adalah penanganan kemiskinan ekstrem, jadi klop,” jelasnya.
Baca: Tekan Stunting di Blora, Kehadiran Balita di Posyandu Diminta DitingkatkanDalam kesempatan itu, Ganjar yang juga menjadi narasumber pun mengajak siswa, bidan, dan pensiunan tenaga Kesehatan, berdialog.”Pada saat mengandung diperhatikan, lahir selamat, maka AKI-AKB itu bisa dicegah. Maka ini bisa holistik. Inilah yang sekarang coba kita kerjakan. Mudah-mudahan dengan tadi kita tanya bidan, 3 bulan bisa tidak diintervensi, rata-rata mereka bilang bisa,” lanjutnya. Editor: Cholis Anwar
Murianews, Grobogan – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan pentingnya mempersiapkan pernikahan dan kehamilan dengan baik guna mencegah stunting. Salah satunya dengan memperhatikan para remaja putri agar tidak menikah dini.
Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri Tausiyah Kebangsaan Gerakan Semesta Mencegah Stunting Kabupaten Grobogan, Selasa (23/5/2023) di Gedung Serba Guna (GSG) Dewi Sri Purwodadi, Grobogan.
Kegiatan itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Baca: Ganjar Tanggapi Curhatan Kelangkaan Pupuk Petani Grobogan
”Arahan Pak Menko tadi kita tarik dari yang paling bawah, remaja putri jangan menikah dini. Remaja putri itu kalau tidak menikah dini, maka insya Allah akan mencegah adanya potensi stunting,” ujar Ganjar.
Selain memberikan edukasi guna mencegah pernikahan dini, menurutnya, penting juga memperhatikan kesehatan para remaja putri. Antara lain dengan memberikan vitamin penambah darah.
”Remaja putri juga perlu diperhatikan, biasanya diberikan vitamin penambah darah,” imbuhnya.
Upaya tersebut terus dilakukan hingga remaja putri sudah berusia matang, menikah, kemudian hamil, melahirkan dan menyusui. Ganjar menyampaikan, upaya itu sudah efektif dilakukan melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
”Begitu menikah, mesti diperhatikan betul laki-laki dan perempuan calon pengantinnya sehat dan usianya sudah cukup matang. Jadi tidak menikah muda sehingga program ‘
Jo Kawin Bocah’ akan berjalan. Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin mesti dilakukan,” katanya.
Ganjar menuturkan, melalui Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, kondisi Kesehatan ibu dan bayi yang dikandung sangat diperhatikan. Ibu hamil dipastikan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Jika ibu hamil kurang gizi, akan segera dilakukan intervensi.
Ditambahkan Ganjar, penanganan stunting juga dilakukan satu paket dengan penuntasan kemiskinan ekstrem.
”Kita bisa melaksanakan secara paket. Jadi yang sekarang sedang kita kerjakan adalah penanganan kemiskinan ekstrem, jadi klop,” jelasnya.
Baca: Tekan Stunting di Blora, Kehadiran Balita di Posyandu Diminta Ditingkatkan
Dalam kesempatan itu, Ganjar yang juga menjadi narasumber pun mengajak siswa, bidan, dan pensiunan tenaga Kesehatan, berdialog.
”Pada saat mengandung diperhatikan, lahir selamat, maka AKI-AKB itu bisa dicegah. Maka ini bisa holistik. Inilah yang sekarang coba kita kerjakan. Mudah-mudahan dengan tadi kita tanya bidan, 3 bulan bisa tidak diintervensi, rata-rata mereka bilang bisa,” lanjutnya.
Editor: Cholis Anwar